Jatim

Meneladani Gus Dur dan Gus Im, Sosok yang Memilih Hidup Sederhana

Rab, 10 Agustus 2022 | 12:45 WIB

Meneladani Gus Dur dan Gus Im, Sosok yang Memilih Hidup Sederhana

Gus Dur dan Gus Im. (Foto: NU Online Jabar)

Surabaya, NU Online Jatim

Banyak tokoh yang dapat diteladani, baik dari tokoh agama, nasional, dan lain-lain. Tak luput juga tokoh nasional agama, seperti Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid) dan Gus Im atau KH Hasyim Wahid). Nilai-nilai ini disampaikan pada acara Ihwal Jamiyah TV9, Selasa (09/08/2022).

 

Sekretaris Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Wilayah Nadhlatul Ulama (PWNU) Jatim Khoirul Rosyadi mengatakan ada banyak nilai yang bisa diteladani dari Gus Dur dan Gus Im, salah satunya kerendahan hatinya.

 

"Lebih hebatnya lagi, kesederhanaan dan kejujuran ini melekat pada Gus Dur yang secara geneologi itu memiliki gelar yang luar biasa sebagai cucu dari Hdrotussyekh Hasyim Asy'ari. Secara privilege, Gus Dur mendapatkan semuanya, tetapi sosok Gus Dur dan Gus Im tampil dalam kesederhanaan," katanya Khoirul Rosyadi.

 

Dilanjutnya, sikap yang bisa diambil adalah kesederhanaan. Kesederhanaan ini terasa berbeda dengan individu lainnya yang mengaku sederhana tetapi berhidup mewah.

 

"Inilah mengapa menurut saya kesederhanaan Gus Dur dan Gus Im berbeda dengan yang lain. Kesederhanaan tokoh-tokoh ini tidak dibuat-buat, melainkan memang sudah citranya. Bukan seperti orang-orang yang saat ini suka pencitraan," ujarnya.

 

Pastinya kedua tokoh tersebut dapat memberikan inspirasi pada banyak orang, Khoirul mengungkapkan bahwa Gus Dur dan Gus Im memancarkan inspirasi menjadi orang yang berlaku jujur apa adanya.

 

"Saya kira yang paling bisa kita ambil adalah bagaimana kita berlaku jujur apa adanya, tanpa harus terbebani dengan gaya hidup hedon dan tidak terjebak dalam persoalan keduniawian," terangnya.

 

Tidak hanya itu, Ahmad Samsul Rijal juga menambahkan bahwa kedua gus ini merupakan tokoh yang jujur. Kejujuran ini bermanfaat memberikan presepsi bijak di dunia.

 

"Kita memang harus memakai kacamata yang berbeda dalam memandang dunia ini, dengan penuh kejujuran. Karena cara berpikir yang jujur sangat penting sekali. Nah, dari ini, Gus Dur dan Gus Im tidak terbawa oleh simbol-simbol kemodernan. Yang paling penting baginya adalah bermanfaat dan dapat membaca kondisi dunia ini dengan keyakinan masing-masing. Cara pandang yang jujur, dengan melihat secara sederhana, " jelas Katib PCNU Kabupaten Jombang ini.

 

Penulis: Charline Margia