Malang, NU Online Jatim
Hari Raya Idul Fitri 1443 H tidak lepas dari berbagai macam hidangan baik makanan ringan hingga menu makanan berat. Tidak ayal jika pencernaan tidak kuat bisa menimbulkan keluhan lambung karena tidak terbiasa dengan pola makan.
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan bagi kaum nahdliyyin selama menjalani lebaran, supaya aman dan sehat serta tetap menghargai pemilik rumah yang menghidangkan berbagai macam makanan.
Ketua Satgas Covid-19 NU Malang Raya yang juga Pengurus Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU), dr Syifa Mustika menjelaskan bahwa penyakit yang lumrah dihadapi saat lebaran adalah soal pencernaan. Karena setelah satu bulan ini pencernaan sebetulnya beristirahat, sehingga saat lebaran sebisa mungkin tetap menjaga.
"Asal nyicip saja gitu. Jangan campur-campur, kadang habis makan sirup, makan kue, makan apa dicampur-campur. Jangan kemaruk (rakus) intinya seperti itu," kata dr Syifa beberapa waktu yang lalu.
Dokter spesialis penyakit dalam ini mewanti-wanti untuk jangan menyia-nyiakan waktu lebaran. Tidak boleh asal-asalan karena yang paling sering bisa membuat diare, sakit perut.
Dari situ, dr Syifa membolehkan untuk bersenang-senang di hari raya dan makan bermacam-macam. Tetapi tidak boleh sembarangan dan ada batasnya.
"Walaupun lebaran ada opor, gule, ketupat, tapi jangan banyak-banyak," ungkapnya.
Lebih lanjut, dokter lulusan Universitas Brawijaya ini juga mempersilakan bagi yang ingin berpuasa tanggal 2 Syawal atau seterusnya. Selain untuk mengerem pola makan juga meneruskan kebaikan seperti di bulan suci Ramadhan.
"Kalau mau puasa Syawal boleh juga malah bagus. Melanjutkan inasah sebulan sudah dilakukan. Tidak ada masalah puasa Syawal," tutup dokter yang juga praktik di Rumah Sakit Lavalette, Kota Malang.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Perhatikan 4 Hal Ini Agar Amal Ibadah Diterima Allah
2
Khutbah Jumat: Pendidikan sebagai Kunci dalam Menggapai Impian
3
Khutbah Jumat: Bersemangatlah, Mencari Nafkah adalah Ibadah
4
Kongres XIII JATMAN Siap Digelar di Asrama Haji Donohudan Boyolali pada 21-22 Desember 2024
5
Khutbah Jumat: Merawat Alam Sebagai Wujud Kepatuhan Terhadap Perintah Agama
6
7 Hari Wafatnya Syekh Hisham Kabbani: Melihat Gerak Dakwahnya di Amerika
Terkini
Lihat Semua