Jatim

Warga Jawa Timur Harus Waspada, 33 Daerah Berpotensi Longsor

Rab, 26 Oktober 2022 | 12:40 WIB

Warga Jawa Timur Harus Waspada, 33 Daerah Berpotensi Longsor

Lokasi tanah longsor yang pernah terjadi di Kabupaten Nganjuk. Foto: Istimewa

Surabaya, NU Online Jatim

Warga Jawa Timur (Jatim) patut waspada terhadap potensi bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Termasuk potensi bencana longsor dan tanah gerak di 33 daerah atau kabupaten/ kota di Jatim.


Data potensi bencana longsor dan tanah gerak ini berdasarkan rilis dari Kementerian ESDM. Bahkan di antara 33 daerah tersebut ada 10 kabupaten/ kota masuk kategori potensi bencana longsor tinggi.


’’Dari data yang dikeluarkan Kementerian ESDM, 70 persen kabupaten/kota memiliki potensi tanah gerak atau longsor,’’ kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Jatim Dino Andalananto dikutip jawapos.com, Selasa (25/10/2022).


Dengan demikian, 23 daerah lainnya di Jatim masuk kategori potensi sedang hingga rendah. Adapun potensi longsor maupun tanah gerak itu rawan terjadi di wilayah dataran tinggi.


Sebagian di antaranya berada di sekitaran kawasan permukiman. Sedangkan makin banyaknya alih fungsi lahan jadi salah satu pemicu meluasnya daerah rawan longsor.


Dino menjelaskan, saat ini pemprov dan pemerintah kabupaten/kota sudah memetakan kawasan-kawasan rawan longsor itu. ’’Sebagai upaya siaga untuk meminimalkan potensi dampak bencana,’’ ungkapnya.


Terpisah, Pakar bencana ITS Amien Widodo menyatakan, fenomena alih fungsi lahan itu sudah terlihat cukup masif sejak awal 2000-an. Makin banyak hutan alami yang pohon-pohonnya ditebangi.


’’Bukan hanya longsor, hutan gundul mengakibatkan erosi tanah tinggi. Mengakibatkan sedimentasi tanah di sungai makin tebal. Efeknya di dataran rendah terjadi banjir,’’ katanya.


Menurutnya, sudah waktunya ada kesepakatan antar pemerintah daerah perihal penetapan hutan alami.


’’Agar tanah di pegunungan tak gampang longsor, harus ada kesepakatan bersama wilayah mana saja yang jadi hutan alami,’’ ujar Amien.