Kesehatan

Biasa Dijadikan Menu Buka Puasa, Labu Kuning Punya Beragam Manfaat bagi Kesehatan

Rab, 29 Maret 2023 | 10:30 WIB

Biasa Dijadikan Menu Buka Puasa, Labu Kuning Punya Beragam Manfaat bagi Kesehatan

Labu kuning atau waluh. (Foto: Freepik)

Jakarta, NU Online

Labu kuning atau waluh sering diolah menjadi kolak sebagai menu buka puasa. Labu kuning juga kerap dijadikan campuran kue, puding, hingga sup. Menurut laman U.S. Department of Agriculture, berikut ini adalah gambaran tentang kandungan gizi labu kuning dalam 200 gram: 


Terdapat 38 kalori 8 gram karbohidrat, 2 gram protein, 0,5 gram lemak, 2 gram serat, 39 miligram vitamin C, 444 miligram kalium, 38 mikrogram folat, 6,4 mikrogram vitamin K, 0,2 miligram vitamin B6, 0,8 miligram zat besi, 16 miligram vitamin A, 40 miligram magnesium, 64 miligram fosfor dan 0,1 miligram riboflavin.


Selain itu, sayuran ini diperkaya dengan beta karoten. Sebuah zat yang akan diolah tubuh menjadi vitamin A. Kegunaan dari zat tersebut salah satunya untuk menyehatkan mata. Beragam nutrisi yang terkandung di dalam labu kuning, menjadikan buah ini bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Berikut ini beberapa manfaat labu kuning melansir Alodokter.


1. Menurunkan berat badan

Labu kuning merupakan sumber serat, protein, dan karbohidrat kompleks yang baik untuk kesehatan. Tak hanya itu, labu kuning juga tergolong rendah kalori dan tidak berlemak. Berkat kandungannya tersebut, labu kuning baik dikonsumsi bagi Anda yang sedang menjalani diet atau ingin menjaga berat badan agar tetap ideal.


2. Melancarkan pencernaan

Labu kuning memiliki kandungan serat dan air yang tinggi, sehingga bermanfaat untuk melembutkan tinja dan melancarkan pencernaan. Hal ini menjadikan labu kuning baik untuk mencegah dan menangani sembelit. Labu kuning untuk asam lambung juga tergolong aman.


4. Menjaga kesehatan mata

Labu kuning merupakan salah satu sumber vitamin A yang baik. Bahkan, kandungan vitamin A di dalam labu kuning lebih banyak dari wortel. Selain itu, buah labu kuning juga kaya akan antioksidan lutein dan zeaxanthin.


Kandungan nutrisi tersebut menjadikan labu kuning bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata dan mencegah terjadinya penyakit mata, seperti degenerasi makula.


5. Memelihara kesehatan jantung

Kandungan kalium, serat, dan antioksidan pada labu kuning merupakan sumber nutrisi yang baik untuk memelihara kesehatan jantung.


Kalium berperan dalam menjaga tekanan darah tetap stabil, sedangkan serat dan antioksidan dapat mengurangi kolesterol dalam darah dan mencegah penyumbatan pada pembuluh darah jantung.


Akan tetapi, untuk mendapatkan manfaat labu kuning yang satu ini, Anda tetap disarankan untuk menjalani pola makan sehat dengan membatasi asupan lemak dan garam, tidak merokok, serta rutin berolahraga.


6. Menjaga kesehatan dan fungsi otak

Baik daging maupun biji labu kuning mengandung beragam nutrisi yang penting untuk otak, seperti kolin, magnesium, serat, dan antioksidan lutein. Berbagai kandungan nutrisi tersebut diketahui berperan penting dalam memelihara fungsi otak dan mengurangi risiko demensia atau pikun.


7. Meningkatkan daya tahan tubuh

Vitamin A dan antioksidan yang terkandung pada labu kuning juga bermanfaat untuk menjaga sistem imun, sehingga tubuh lebih kuat melawan kuman dan virus penyebab penyakit. Selain itu, kandungan vitamin C pada buah labu juga dapat mempercepat pemulihan saat Anda terkena flu.


8. Meningkatkan kualitas tidur

Jika Anda memiliki gangguan sulit tidur, cobalah untuk mengonsumsi biji labu kuning sebelum tidur. Biji labu kuning merupakan sumber alami triptofan, yaitu salah satu jenis asam amino, yang dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.


9. Menjaga kesehatan kulit

Tak hanya mencegah pertumbuhan sel kanker, kandungan beta karoten pada labu kuning juga dapat membuat kulit Anda terlihat lebih sehat dan awet muda serta  melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar matahari.


Selain dengan mengonsumsinya, Anda juga bisa mendapatkan manfaat labu kuning untuk kulit dengan cara mengolahnya menjadi masker wajah alami.


Kontributor: Suci Amaliyah

Editor: Fathoni Ahmad