Kesehatan

Bisakah Bekas Luka Cacar Monyet Hilang?

Sel, 23 Agustus 2022 | 21:15 WIB

Jakarta, NU Online
Penyakit cacar monyet memiliki ciri identik seperti ruam di beberapa bagian tubuh. Ruam kerap muncul di wajah, bergerombol dan berisi nanah. Umumnya, cacar monyet bisa sembuh sendiri dalam waktu kurang lebih 21 hari. Lenting berisi nanah itu akan kempes dan kering serta nanahnya pun hilang menjadi lesi atau serupa luka pada kulit.

 

Namun, apakah lesi tersebut bisa hilang sepenuhnya atau justru menimbulkan bekas yang sulit hilang?

 

Terkait hal itu, Pengurus Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU), dr Makky Zamzami, menjelaskan bahwa lesi atau lenting bekas cacar monyet bisa hilang.

 

“Ketika bintik yang berwarna merah itu terasa gatal, beberapa orang akan menggaruk. Kalau menggaruk hanya di sekitar ruam, sembuhnya bisa sempurna,” terang dr Makky saat dihubungi NU Online, Senin (22/8/2022).

 

Agar bekas cacar monyet tidak menjadi bintik hitam yang sulit dihilangkan, dr Makky menjelaskan bahwa pasien sangat tidak disarankan untuk menggaruk tepat pada lokasi ruam atau bentol bernanah pada kulit.

 

“Agar bekasnya bisa hilang. Kuncinya sama seperti cacar air, ketika timbul bintik merah dan gatal jangan sampai digaruk,” ujar dr Pengurus Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) itu.

 

Menggaruk dengan kencang hingga membuat ruam tergores dan menganga, lanjut dr Makky, berpotensi membuat lesi sulit hilang. Maka itu, untuk menghindari lesi bekas cacar monyet menjadi bintik hitam atau scar, pasien perlu mengupayakannya sejak awal dengan tidak menggaruk ruam secara berlebihan.

 

“Kalau begitu (digaruk), penyembuhan lukanya ini akan menimbulkan bekas. Tapi kalau tidak digaruk, bisa diusap atau ditepuk, nanti sembuhnya akan sempurna,” papar Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 PBNU itu.

 

Mandi bagi pasien penderita cacar monyet
Dokter Makky mengatakan, pasien terinfeksi cacar monyet perlu menjaga kebersihan badan, termasuk dengan mandi. Kendati demikian, pasien perlu memperhatikan beberapa hal seperti tidak menggunakan shower bertekanan tinggi. Hal itu karena berpotensi merobek bentol pada kulit.

 

Untuk itu, dr Makky menyarankan pasien membersihkan diri dengan perlahan atau bisa juga dengan waslap untuk menyeka permukaan kulit.

 

“Bisa juga diusap saja. Usahakan tubuh harus tetap bersih,” pungkasnya.

 

Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi