Kesehatan

Lima Tips agar Stamina Tetap Terjaga Selama Mudik

Kam, 28 April 2022 | 21:00 WIB

Lima Tips agar Stamina Tetap Terjaga Selama Mudik

Lima Tips agar Stamina Tetap Terjaga Selama Perjalanan Mudik

Jakarta, NU Online
Mudik merupakan kegiatan khas menjelang Ramadhan yang dilakukan masyarakat Indonesia. Memasuki musim mudik kali ini, pemerintah memprediksi akan ada sedikitnya 85 juta warga Indonesia yang melakukan mudik dengan beragam pilihan moda transportasi.


Pengurus Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Fahmy Arif Tsani mengatakan terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan agar perjalanan mudik lancar dan aman. Kali ini, ia membagikan empat tips untuk menjaga stamina selama di perjalanan.


Pertama, melakukan santap sahur. Bagi pemudik yang melakukan perjalan di siang hari diimbau untuk bersantap sahur. “Jangan sampai tidak sahur. Pilihlah makanan yang menjadi modal perjalan selama mudik,” terangnya kepada NU Online, Kamis (28/4/2022).


Saat bersantap sahur, usahakan memenuhi jumlah kalori, kebutuhan karbohidrat, protein, serta mikronutrien seperti vitamin dan mineral.


“Buah itu baik dikonsumsi saat berbuka puasa maupun sahur, sangat dianjurkan. Apalagi buah memiliki efek kenyang yang lebih lama,” papar Fahmy.


Kedua, memenuhi kebutuhan cairan. Dalam sehari, idealnya seseorang mengonsumsi 2 liter air putih atau setara 8 gelas mineral, begitupun saat berpuasa. Memenuhi kebutuhan cairan dapat membantu menjaga konsentrasi. Hal ini menjadi penting utamanya bagi pemudik yang akan melakukan perjalanan panjang.


“Cairan harus diperhatikan saat sahur dan sebelumnya, dari mulai berbuka, tarawih, dan sahur. Bagaimana eksekusi 8 gelas sehari bisa dilakukan. Cairan itu untuk konsentrasi,” katanya.


Ketiga, menjaga kesehatan tubuh. Fahmy menegaskan bahwa menjaga kesehatan tubuh bisa dengan mengonsumsi sumber antioksidan. Sumber antioksidan ini, sambung Fahmy, dapat ditemukan pada buah-buahan yang mengandung vitamin A, C, dan E.


“Vitamin A itu ada di wortel, vitamin C ada di jeruk dan jambu,” ungkap pria yang juga dosen di Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro tersebut.


Terakhir, mempertimbangkan opsi waktu mudik. Fahmy menilai, dari segi waktu, mudik setelah berbuka puasa merupakan pilihan yang baik.


Apabila memungkinkan, seseorang disarankan untuk melakukan mudik usai berbuka. “Kalau dari sisi waktu, mudik paling aman setelah berbuka, karena di perjalanan mudik setelah berbuka dari segi cuaca tidak panas sekali,” pungkasnya.


Kelima, jangan lupa istirahat sebelum perjalanan, dan selama perjalanan saat merasa kecapaian.

 

Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Muhammad Faizin