Kesehatan

Tidak Benar Konsumsi Cumi-Cumi Sebabkan Kulit Anak Berwarna Hitam

Kam, 12 Januari 2023 | 06:00 WIB

Tidak Benar Konsumsi Cumi-Cumi Sebabkan Kulit Anak Berwarna Hitam

Mengkonsumsi cumi-cumi tidak bisa mempengaruhi warna kulit seseorang. (Foto: ilustrasi/freepik)

Sumenep, NU Online 
Di masyarakat masih ada anggapan jika perempuan yang hamil tidak diperkenankan mengkonsumsi cumi-cumi. Alasannya kelak anak yang dilahrikan akan berkulit hitam.


Bagaimanakah pandangan tersebut jika dikaji dari sisi kesehatan dan kedokteran?


Anggota pengurus Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur dr H Slamet Riadi ​​mengatakan secara ilmiah cumi-cumi tidak bisa mempengaruhi warna kulit seseorang. Karena itu, ia tidak membenarkan adanya pandangan masyarakat tersebut. Soal warna kulit tidak dipengaruhi oleh konsumsi cumi-cumi, meskipun cumi-cumi mengeluarkan cairan hitam dari tubuhnya.


dr Slamet Riadi menerangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi warna kulit bayi, di antaranya

1. Deoxyribo Nucleic Acid (DNA)
DNA adalah materi genetika yang terdapat di dalam tubuh yang diwarisi setiap manusia dari kedua orang tuanya. 


Menurutnya, gen dari ibu dan ayah saling berkombinasi saat bayi berada di dalam kandungan. Disebutkan, DNA manusia terbagi menjadi kromosom dengan jumlah total sebanyak 46 kromosom. Bayi akan mewarisi masing-masing 23 kromosom dari setiap orang tuanya.


Para ahli menyebutkan bahwa ada 60 sampai 100 ribu gen dalam 46 kromosom manusia. Dengan banyaknya kemungkinan kombinasi gen tersebut, kata dia, setiap pasangan berpotensi untuk menghasilkan 64 triliun bayi dengan rupa yang berbeda-beda. 


"Jadi sangat sulit untuk memperkirakan akan seperti apa bayi yang akan lahir kelak. Begitu pula dengan warna kulit. Meski begitu, terdapat fakta bahwa melanin dan pigmen yang diwarisi oleh sang ibu bisa menentukan warna kulit bayi," tuturnya kepada NU Online, Rabu (11/1/2023).


2. Melanin
Melanin adalah zat pewarna kulit yang menentukan beragamnya warna kulit manusia. Dijelaskan oleh dr Slamet, semakin tinggi melanin yang terkandung di dalam kulit maka semakin gelap pula warna kulit yang dimiliki individu tersebut. Genetik dari kedua orang tua akan menentukan jumlah melanin yang dimiliki oleh bayi.


"Bila ibu dan ayah mempunyai warna kulit yang berbeda maka genetik pigmen kulit yang paling dominan lah yang akan diwarisi oleh sang bayi," ungkap Ketua LK Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Gapura ini.

 

3. Hormon Estrogen dan Progesteron
Warna kulit bayi juga akan ditentukan oleh hormon estrogen dan progesteron yang ada di dalam tubuh.


"Keduanya mempengaruhi produksi sel melanosit kulit, di mana estrogen akan memberikan warna gelap pada kulit sementara progesteron akan memberikan warna cerah," ujar dr Slamet.


Kontributor: Firdausi
Editor: Kendi Setiawan