Lampung

Santri Harus Membaur dengan Masyarakat Syiarkan Agama

Rab, 18 Mei 2022 | 14:00 WIB

Santri Harus Membaur dengan Masyarakat Syiarkan Agama

Kegiatan Halal bi Halal dan Reuni Kamilah

Lampung Timur, NU Online Lampung

Di mana saja santri berada harus membaur dengan masyarakat karena hal tersebut untuk lebih memudahkan perjalanan dalam perjuangan menegakkan agama Allah dan mengamalkan ilmu yang pernah didapat selama di pesantren. 


Hal tersebut disampaikan Pengasuh Pesantren Miftahul Falah, KH Abdul Muhith dalam penyampaian ceramahnya pada acara halal bi halal dan reuni Kebangkitan Alumni Miftahul Falah Assya’roniyah (Kamilahas), yang digelar di halaman Pesantren Al-Mukminin, Desa Mandalasari, Kecamatan Mataram Baru, Lampung Timur, Senin (16/5/2022).


“Alumni pesantren harus menjalin hubungan antara santri dengan masyayikh, santri dengan santri, dan santri dengan pemerintah serta masyarakat,” ujarnya.


Lebih lanjut ia mengatakan berjuang di masyarakat memang bukan suatu hal yang mudah butuh dukungan dan sumbangsih pemikiran dari semua pihak. 


“Karena banyak sekali contoh akibat tidak terjalinnya silaturahim dengan baik, seperti dalam segi perjuangan agama yang mengalami banyak hambatan. Semoga para alumni sekalian diberikan kekuatan kesabaran oleh Allah swt atas khidmah kepada umat,” katanya. 


Semenatara Pengasuh Pesantren Al-Mukminin yang juga pembina Kamilahas Lampung Timur, H Suryani mengatakan, kegiatan ini terlaksana atas kerja sama beberapa pihak termasuk melibatkan segenap alumni se-Lampung Timur, wali santri, pemerintah desa, dan tokoh agama tokoh masyarakat Desa Mandalasari. 


“Tujuan utama halal bi halal ini ialah untuk memperat hubungan silaturahim antar alumni kepada masyarakat, karena santri harus bisa memberikan manfaat kepada lingkungan sekitar,” ujarnya. 


Dalam kegiatan tersebut banyak alumni yang hadir dari berbagai kecamatan, karena Lampung Timur merupakan basis paling banyak santri yang dulu ‘nyantri’ di Pesantren Miftahul Falah. Turut hadir juga pengasuh Pesantren Miftahul Falah KH Muhtar Sya’roni Maksum.

(Dian Ramadhan)