Nasional

3 Hal yang Layak Ditiru dari KH Wahab Chasbullah menurut D Zawawi Imron

Sen, 6 Februari 2023 | 09:15 WIB

3 Hal yang Layak Ditiru dari KH Wahab Chasbullah menurut D Zawawi Imron

Penyair terkemuka asal Madura, Jawa Timur, KH D Zawawi Imron menjadi salah satu narasumber seminar nasional Kepeloporan KH Abdul Wahab Chasbullah dalam Komite Hijaz dan Pengaruhnya terhadap Dunia Keislaman, Ahad (5/2/2023) di Jombang. (Foto: NU Online/Syarif Abdurrahman)

Jombang, NU Online 
Penyair terkemuka KH D Zawawi Imron mengatakan ada tiga hal dari Pahlawan Nasional KH Abdul Wahab Chasbullah yang harus ditiru oleh masyarakat Indonesia.


Ketiga hal tersebut yaitu berat melihat rakyat menderita dan kesakitan umat, melakukan sesuatu sebelum memerintah yang lain, dan melihat Indonesia dengan hati yang indah.


“Dalam diri Kiai Wahab Chasbullah terdapat sikap dan sifat yang meniru Rasulullah saw terutama ketika acara Resolusi Jihad. Sifat tersebut yaitu terasa berat melihat rakyat menderita dan kesakitan umat,” jelasnya saat seminar internasional Kepeloporan KH Wahab Chasbullah dalam Komite Hijaz di Pendopo Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Ahad (5/2/2023).


Kiai Zawawi Imron menyampaikan alasan Kiai Wahab dikatakan memiliki sifat belas asih seperti Rasulullah terlihat sebelum terjadinya Resolusi Jihad. Pada Agustus, September, dan Oktober Kiai Wahab sangat sering datang ke kantor NU di Bubutan Surabaya. 


Kiai Wahab menyaksikan banyak tukang becak dan pedagang yang ditembaki oleh tentaranya Jendral Mallaby asal Inggris. Kondisi ini membuat hati Kiai Wahab terenyuh dan melapor ke M KH Hasyim Asy’ari. Sehingga perlu fatwa dari KH Hasyim Asy’ari agar mereka melawan. 


Kemudian KH M Hasyim Asy’ari menyampaikan bahwa kalau ia menyuruh berjuang, sama saja dengan menyuruh rakyat mati karena tidak punya senjata. Lalu KH Wahab menambahkan, ketika rakyat ditembak maka dengan fatwa nanti akan termotivasi untuk melawan dengan barang apa saja. 


Akhirnya dikumpulkan kiai yang ada di Jawa dan Madura. 21 Oktober 1945 ulama Jawa dan Madura berkumpul, 22 Oktober 1945 keluar Resolusi Jihad yang intinya angkat senjata melawan penjajah hukumnya wajib untuk di area 80-90 KM dan mati dalam perang kemerdekaan itu mati syahid. 


“Resolusi Jihad ini membangkitkan semangat pemuda untuk berjuang. Salah satunya pemuda berumur 25 tahun bernama Sutomo (Bung Tomo),” tegas penyair asal Pulau Madura ini.


Sifat kedua yang layak ditiru oleh masyarakat dari KH Wahab yaitu melakukan sesuatu sebelum menyuruh. Sifat ini juga bisa jadi kunci sukses bagi guru dan orang tua dalam mendidik generasi muda.


“Kunci kesuksesan KH Wahab Hasbullah sebagai pemimpin umat yaitu tidak menyeluruh orang lain sebelum ia melakukan terlebih dahulu,” kata KH Zawawi. 


Sementara sifat ketiga yaitu kecintaan KH Wahab Chasbullah kepada Indonesia yang begitu besar. Sifat ini ditunjukkan dalam berbagai hal dan bisa disaksikan orang banyak. Jauh sebelum Indonesia berdiri, KH Wahab sudah mencintai Tanah Air.


Kiai Wahab melihat Indonesia dengan hati yang indah, tidak hanya dengan mata indah. Sehingga melihat Indonesia sebagai tempat sujud, tempat tinggal, tempat berkarya. Melihat Tanah Air Indonesia sebagai negara yang indah. 


“Indonesia adalah potongan surga yang diturunkan ke bumi. Namun, agar Indonesia tetap terlihat indah maka harus diurus dengan hati yang indah dan budi pekerti yang indah, disebut akhlakul karimah,” tandasnya.


Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Syamsul Arifin