Nasional

5 Buku Kumpulan Puisi untuk Temani Ngabuburit Ramadhan

Sen, 25 Maret 2024 | 18:09 WIB

5 Buku Kumpulan Puisi untuk Temani Ngabuburit Ramadhan

Penyair D. Zawawi Imron saat berkunjung kantor redaksi NU Online (Foto: NU Online/Abdullah Alawi)

Jakarta, NU Online
Selama menunggu waktu untuk berbuka puasa, ada berbagai kegiatan bermanfaat yang bisa dilakukan. Membaca buku merupakan salah satu pilihan kegiatan tersebut.


Untuk mengisi waktu luang sebelum berbuka, memilih buku yang menyenangkan dan tidak terlalu berat bisa menjadi pilihan. Buku kumpulan puisi adalah salah satu rekomendasi yang bisa Anda pertimbangkan.


Berikut ini rekomendasi lima buku kumpulan puisi untuk menemani Ramadhan Anda:


1.Celurit Emas
"Celurit Emas" adalah sebuah kumpulan puisi karya D. Zawawi Imron, yang diterbitkan oleh Bintang Surabaya pada tahun 1986. Proses pembuatan kumpulan puisi ini berlangsung selama empat tahun, dari 1980 hingga 1984.


Dalam "Celurit Emas", terkandung tiga puluh puisi yang telah Zawawi Imron sampaikan secara langsung di berbagai tempat, termasuk Bentara Budaya Yogyakarta pada tahun 1984, Sasono Mulyo di Solo, Teater Arena TIM di Jakarta pada 22 November 1984, dan di Universitas Hasanuddin pada tahun 1986.


Kumpulan puisi "Celurit Emas" juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda dan diterbitkan oleh Uitgeverij Doune di Rotterdam, diberi judul "Golden Sikkel". Di antara banyak puisi yang terdapat dalam "Celurit Emas", terdapat satu puisi berjudul "Dzikir" yang tidak diadaptasi ke dalam terjemahan tersebut, dikarenakan kesulitan dalam menerjemahkan idiom-idiom unik yang digunakan oleh Zawawi Imron.


2. Nyanyian Sepi 
"Nyanyian Sepi" merupakan sebuah kumpulan puisi yang ditulis oleh Arifin C Noer, terbit tahun 1995. Buku kumpulan puisi ini mengekspresikan perasaan sedih, kesepian, kecemasan, dan kegelisahan yang dialami oleh penulis dalam berbagai fase kehidupannya, mulai dari masa kanak-kanak, remaja, hingga dewasa.


Buku kumpulan puisi ini tidak hanya berisi puisi-puisi bertemakan kesedihan, tetapi juga terdapat juga puisi bertemakan rasa syukur dan pujian kepada Sang Pencipta.


3.Ballada Orang-Orang Tercinta
"Ballada Orang-Orang Tercinta" adalah karya kumpulan puisi pertama dari W.S. Rendra. Puisi-puisi yang diciptakan selama era 1950-an ini dihimpun dalam satu volume buku yang kemudian diterbitkan tahun 1957 di Jakarta oleh Penerbit Pembangunan.


Secara keseluruhan, kumpulan puisi Rendra ini membahas tentang tokoh yang memiliki memiliki keberanian dan kekuatan dalam menghadapi ancaman. Selain itu, dalam "Ballada Orang-Orang Tercinta", alam dipergunakan sebagai latar yang menggambarkan karakter tokoh tersebut.


4. Pesta: Sajak-Sajak Ajip Rosidi 
Buku dengan judul "Pesta: Sajak-Sajak Ajip Rosidi" pertama kali diterbitkan pada tahun 1956, merupakan karya yang membawa pengarangnya meraih Penghargaan Sastra Nasional dari Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional (BMKN).


Menariknya, Ajip Rosidi baru berusia 18 tahun ketika buku ini diterbitkan. Kumpulan puisi dalam buku ini mencerminkan perasaan serta pengamatan penulis terhadap lingkungannya.


5. Tamparlah Mukaku Acep Zamzam Noor
“Tamparlah Mukaku” merupakan buku kumpulan puisi yang Acep Zamzam Noor yang diterbitkan pada tahun 1981 dan merupakan buku kumpulan puisi pertamanya.  Puisi dalam buku ini merupakan perenungan diri dari Acep Zamzam Noor dengan Tuhannya. Sehingga puisi dalam buku ini menyuarakan nilai-nilai keislaman yang bermuara dari ajaran tasawuf.


Hal ini dibuktikan dalam buku kumpulan puisi “Tamparlah Mukaku” ditemukan penanda ajaran tasawuf, yaitu dengan adanya makna “cahaya”, “tobat”, “zikir”, “rindu”, dan “kalbu”.