Nasional HARI SANTRI 2023

5 Pemenang Lomba Musabaqah Qawaid Fiqhiyyah Hari Santri 2023

Jum, 20 Oktober 2023 | 08:00 WIB

5 Pemenang Lomba Musabaqah Qawaid Fiqhiyyah Hari Santri 2023

Peserta lomba turats dalam rangka Hari Santri 2023, Kamis (19/10/2023) di kantor PBNU Jakarta. (Foto: NU Online/Suci)

Jakarta, NU Online

Rabithah Ma’ahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU) telah menetapkan nama-nama peserta pemenang dalam lomba qawaidul fiqhiyyah yang digelar dalam rangka memperingati Hari Santri 2023.  


RMI PBNU memutuskan 5 peserta terbaik dalam putaran babak final yang diadakan di Kantor PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, pada Kamis (19/10/2023) sore. Kelima peserta terbaik akan diundang secara langsung untuk menghadiri puncak peringatan Hari Santri 2023 yang digelar di Surabaya, Jawa Timur.


Acara ini juga diselenggarakan dengan berbagai agenda kegiatan, termasuk agenda apel bersama Presiden Jokowi. Adapun kelima nama-nama tersebut sebagai berikut:

 
  1. Irham Muktafi dari Pondok Pesantren Fadiul Wahid
  2. Ajid Maulana Izza dari Pondok Pesantren Al Hikmah 2 Benda
  3. Muhammad Febriandi dari Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo
  4. Bintan Azizah dari Pondok Pesantren Fadlun Minalloh
  5. Naila Alfi Nabila dari Pondok Pesantren Al-Mardiyah Bahrul Ulum


"Salah satu dari kelima peserta terbaik, insyaallah akan mendapatkan hadiah Umroh gratis yang akan diumumkan di Surabaya," tutur pelaksana lomba Hari Santri 2023, Ulun Nuha membacakan surat keputusan RMI PBNU tentang pemenang lomba qawaidul fiqhiyyah.


Musabaqah qawaidul fiqhiyyah, sambung Ulun, menjadi cabang lomba yang mendapatkan perhatian luas dan puji oleh Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar. Tahun ini adalah gelaran tahun kedua, RMI PBNU menggelar musabaqah qawaidh fiqhiyyah. 


Sebagaimana diketahui perlombaan ini dilaksanakan dalam rangka merawat khazanah turats pesantren dan mengembangkan khazanah keilmuan pesantren dan melestarikan nilai-nilai ajarannya. Sebanyak 288 peserta mendaftar lomba qowaidul fiqhiyyah. Dari jumlah tersebut, 10 peserta terbaik berhasil lolos ke babak final dan dalam putaran babak final dipilih lima pemenang. 


Ketua RMI PBNU, Kiai Hodrie menuturkan, lomba ini dipandang penting karena menjadi salah satu kerangka berpikir di lingkungan Nahdlatul Ulama. "Jadi cara berpikir secara fiqih dalam usaha-usaha menyelesaikan masail yang kita hadapi," katanya.


Lomba ini, sambungnya, digelar guna mendorong para santri, dan tentunya pesantren, dalam mempelajari kaidah-kaidah fiqih. "Dan tidak hanya menghafal dan memahami, tetapi juga bagaimana mendorong kemampuan menerapkan kaidah-kaidah yang dipelajari dalam memahami dan merespon masalah yang terjadi," ujarnya.