Nasional

5 Pesantren Khusus Mahasiswa di Sekitar Jabodetabek

Sel, 11 Juli 2023 | 12:00 WIB

5 Pesantren Khusus Mahasiswa di Sekitar Jabodetabek

Masjid di Pesantren Al-Hikam Depok. (Foto: Al-Hikam)

Jakarta, NU Online
Tidak lama lagi, tahun ajaran baru akan tiba. Hal itu sekaligus menandakan datangnya para mahasiswa baru dari seluruh penjuru Indonesia untuk tinggal di daerah sekitar kampus. Beberapa mahasiswa yang merantau ada yang memilih untuk tinggal di kost atau kontrakan di dekat kampus.


Namun, selain kost dan kontrakan, pesantren khusus mahasiswa bisa menjadi opsi bagi mahasiswa yang ingin berkuliah sambal mengaji. Berikut beberapa rekomendasi pesantren khusus mahasiswa beraqidah Ahlussunnah wal Jamaah di sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek):


1. Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok
Pesantren Mahasiswa (Pesma) Al-Hikam Depok adalah pesantren khusus mahasiswa yang didirikan oleh Mantan Ketua Umum PBNU, Kiai Ahmad Hasyim Muzadi. Pesma Al-Hikam hanya berjarak sekitar 300-500 meter dari Universitas Indonesia (UI). Selain UI, kampus-kampus dekat pesantren ini yaitu Politeknik Negeri Jakarta, Universitas Pancasila, Universitas Gunadarma, dan kampus-kampus sekitaran Depok lainnya. 


Pesantren ini didirikan khusus untuk mahasiswa yang ingin kuliah sambil mengaji. Dikutip dari Instagram resmi @pesmaalhikamdepok, bidang-bidang yang dipelajari di pesantren ini meliputi aqidah, tasawuf, fiqih ibadah, fiqih muamalah, hadist, tahsin dan tahfizh, Bahasa Arab, Bahasa Inggris.


Selain kegiatan harian seperti mengaji, ada juga kegiatan mingguan lainnya seperti shalawat, Ruang Hikam, istighotsah, roan, dan kajian Sirah Nabawi. Sedangkan untuk kegiatan bulanan ada khataman Al-Qur'an 30 juz, tanbih, dan Dzikir Imam Nawawi. 

 

Pesma Al-Hikam Depok juga memiliki berbagai fasilitas yang cukup lengkap seperti auditorium, Al-Hikam Mart, perpustakaan, ruang belajar beserta wifi-nya, mesin ATM, dan fasilitas-fasilitas menarik lainnya. Selain itu, makam pendiri Pesma Al-Hikam, Kiai Hasyim Muzadi, pun berada di pesantren ini. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai pendaftaran, kegiatan, atau fasilitas di Pesma Al-Hikam Depok, kunjungi Instagram @pesmaalhikamdepok.

 

2. Pesantren Ciganjur
Pesantren Ciganjur merupakan adalah pesantren khusus mahasiswa yang didirikan oleh KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada tahun 2003. 


Dikutip dari Instagram resmi @pesantrenciganjur, pesantren ini membekali mahasantri pelajaran-pelajaran seperti tafsir, tasawuf, filsafat, ushul fiqih, Al-Qur'an, dan teologi (aqidah). Adapun, fasilitas yang didapatkan oleh mahasantri yaitu perpustakaan, listrik, air, beras, wifi. 


Adapun kampus-kampus yang dekat dengan pesantren ini yaitu Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN), Universitas Pancasila, Universitas Indonesia, Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Politeknik APP Jakarta. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap mengenai Pesantren Ciganjur, kunjungi Instagram @pesantrenciganjur.


3. Darus-Sunnah International Institute for Hadith Sciences

Pesantren Darus Sunnah didirikan oleh Kiai Ali Mustafa Yaqub didirikan oleh almarhum Rais Syuriyah PBNU dan Imam Besar Masjid Istiqlal. Pesantren ini telah berdiri sejak tahun 1997. Darus Sunnah terletak di daerah Ciputat, tepatnya di belakang kompleks Kampus 2 UIN Jakarta. 


Di pesantren ini mahasiswa yang mondok akan intens untuk mempelajari kitab kuning khususnya kitab-kitab hadist (kutubus sittah), ushul fiqih, tasawuf, dan sebagainya. Adapun kegiatan mingguan, ada kegiatan ngaji bersama Khadim Ma’had, Kiai Zia Ul Haramein, hingga khatam. 

 

Pesantren Darus Sunnah juga memfasilitiasi kegiatan untuk mengembangkan minat dan bakat santri, di antaranya pelatihan media dan kepenulisan serta diskusi setiap minggunya. Lebih menarik lagi, mahasantri Darus Sunnah akan mendapatkan gelar Lc ketika menyelesaikan pendidikan selama 4 tahun penuh.

 

Adapun lokasi kampus yang dekat dengan Pesantren Daarus Sunnah yaitu UIN Jakarta, Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Institut Ilmu A-Qur'an (IIQ), Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ), Politeknik Keuangan Negara STAN, Universitas Pamulang, dan kampus-kampus sekitaran Tangsel lainnya. Untuk informasi lebih lanjut mengenai informasi pendaftaran Pesantren Darus Sunnah dapat dilihat melalui website atau Instagram @officialdarsun.


4. Pesantren Luhur Sabilussalam
Sama seperti Darus Sunnah, Pesantren Luhur Sabilussalam merupakan pesantren khusus mahasiswa yang terletak di daerah Ciputat, tepatnya di Gang Bacang, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Lokasi pesantren inisekitar 1,5-2 kilometer dari UIN Jakarta.

 

Di pesantren ini mahasantri akan dibekali dengan ilmu-ilmu agama seperti fiqih, ulumul Qur'an, balaghah, dan sebagainya. Ada juga kegiatan mingguan yang rutin diadakan oleh pesantren yaitu pembacaan Surat Yasin serta tahlil berjamaah dan rawi-an.


Menariknya, menurut website resmi Pesantren Luhur Sabilussalam, setiap tahun pesantren ini membuka bimbingan tes dan menjual buku prediksi soal SPMB mandiri UIN Jakarta untuk siswa-siswi yang baru lulus SMA dan tertarik untuk masuk UIN Jakarta. Untuk informasi lebih lengkap mengenai pesentren ini, kunjungi website resminya atau Instagramnya di @sabilussalam94.


5. Pesantren Mahasiswa Al-Ihya Dramaga
Pesantren Mahasiswa Al-Ihya Dramaga adalah pesantren khusus mahasiswa yang berada di daerah Bogor. Jaraknya sekitar 1 kilometer dengan Kampus IPB Dramaga, sehingga kampus IPB dapat dijangkau hanya dengan berjalan kaki atau sepeda motor dari Pesantren Al-Ihya.


Pesantren Al-Ihya membekali mahasantri pelajaran-pelajaran keislaman seperti fiqh, hadist, akhlak, dan pelajaran keislaman lain sebagainya. 


Ada juga kegiatan lainnya seperti pembacaan tahlil, shalawat, dan daarul lughah. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap mengenai Pesantren Mahasiswa Al-Ihya Dramaga, kunjungi Instagramnya di @alihyadramaga.


Itulah beberapa pesantren khusus mahasiswa di sekitaran Jabodetabek. Selain untuk mengaji, beberapa pesantren tersebut juga menyediakan kegiatan pengembangan diri khusus mahasantr, sehingga para mahasantri bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman.


Kontributor: Rifki Aritama
Editor: Kendi Setiawan