Nasional

Amanat Nahdlatut Tujjar Jadi Semangat HPN Bangkit dan Bertumbuh  

Kam, 9 Juni 2022 | 06:00 WIB

Amanat Nahdlatut Tujjar Jadi Semangat HPN Bangkit dan Bertumbuh  

Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) KH Ahmad Nurul Huda Haem (Kiai Enha) saat Pelantikan dan Musyawarah Kerja Nasional (Muskernas) PP HPN 2022-2027 di Hotel Sultan Jakarta, Rabu (8/6/2022) malam. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online

Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) KH Ahmad Nurul Huda Haem (Kiai Enha) mengungkapkan bahwa Nahdlatut Tujjar (kebangkitan para saudagar), sebuah organisasi yang didirikan KH Abdul Wahab Chasbullah pada 1918, menjadi amanat yang harus dipegang oleh para pengurus HPN. 


Amanat inilah yang menjadi semangat jajaran kepengurusan PP HPN masa khidmah 2022-2027 untuk bangkit dan bertumbuh, yakni dua kata yang dijadikan sebagai tema besar dalam agenda Pelantikan dan Musyawarah Kerja Nasional (Muskernas) PP HPN 2022-2027 di Hotel Sultan Jakarta, pada Rabu (8/6/2022) malam. 


Kiai Enha menjelaskan bahwa amanat itu disampaikan langsung oleh Pendiri NU Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari bersama KH Abdul Wahab Chasbullah. Ia menegaskan, sebelum Perkumpulan NU lahir pada 1926, telah diawali dengan terlebih dulu membangun tiga pergerakan besar. 


"Ada amanat besar yang (disampaikan kepada) Nahdliyin, baik yang ada di struktural maupun kultural, yang siapa pun di dalam darahnya mengalir kecintaan kepada NU," ungkap Kiai Enha yang juga menjadi Ketua Panitia Pelaksana Pelantikan dan Muskernas PP HPN 2022-2027 itu.


Ketiga amanat itu dituangkan ke dalam perkumpulan yang bernama Tashwirul Afkar, yang membangun konsep berpikir NU. Kemudian Nahdlatul Wathan, untuk kebangkitan nasionalisme orang-orang NU. Lalu Nahdlatut Tujjar, kebangkitan para pedagang NU yang sudah dimulai pada 1918. 


"Inilah yang menjadi amanah yang harus kita jaga bersama," ucap Pengasuh Pondok Pesantren Motivasi Indonesia (PMI) Setu, Bekasi, Jawa Barat itu. 


Nahdliyin bangkit dan bertumbuh

Kiai Enha menuturkan bahwa ada anggapan sebagian orang yang menyebut warga NU terbelakang, karena hanya cukup sarungan. Namun, katanya, agenda Pelantikan dan Muskernas PP HPN yang digelar di hotel bintang 5 membuktikan kalau para kiai NU bisa bersaing di tengah pergolakan perekonomian saat ini. 


Ia menyebutkan, HPN berdiri pada 12 Rajab 1432 atau 14 Juli 2011. Perkumpulan ini didirikan oleh para kiai dan pengusaha NU sekaligus diinisiasi, difasilitasi, dan dibina langsung oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). 


Kiai Enha yakin dan berharap bahwa membawa amanat untuk memegang, merawat, mengawal, dan mendampingi para pengusaha NU di mana pun berada berarti telah menjalankan amanat para muassis NU. 


"Inilah kesadaran bersama yang harus kita bangun. Karenanya, kami mengusung sebuah tema yaitu bangkit dan bertumbuh," ungkap kiai yang juga Wakil Sekretaris di Lembaga Dakwah PBNU itu. 


"Karena kami percaya setelah era pandemi akan berakhir, momentum yang tidak bisa kita tawar adalah berkolaborasi, bekerja sama dengan seluruh stakeholders yang ada, dengan seluruh jaringan NU yang sangat luas," tambahnya. 


Ia menyebutkan, jaringan NU tidak hanya masyarakat Nahdliyin di Indonesia dan NU tidak hanya bersuara di tanah air. Namun, lanjutnya, sebagaimana misi utama Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf bahwa pada tahun ini dan seterusnya, NU akan menggerakkan seluruh perekonomian, bahkan pada level internasional. 

 
Diketahui, jajaran kepengurusan PP HPN 2022-2027 telah secara resmi dilantik oleh Anggota Dewan Pembina PP HPN KH Abun Bunyamin, didampingi oleh Anggota Dewan Pakar Mohamad Syafi’ Alielha (Savic Ali) dan A’wan PBNU H Isran Noor. 


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan