Nasional

Anak Tak Suka Makan Sayur, Bisakah Diganti dengan Multivitamin?

Kam, 26 Mei 2022 | 04:00 WIB

Anak Tak Suka Makan Sayur, Bisakah Diganti dengan Multivitamin?

Anak Tak Suka Makan Sayur, Bisakah Diganti dengan Multivitamin?

Jakarta, NU Online 
Sayur merupakan salah satu asupan gizi penting yang harus dikonsumsi sehari-hari. Namun, makan sayur diketahui masih menjadi salah satu momok menakutkan bagi sebagian anak. Padahal, salah satu sumber pemenuhan nutrisi dalam tubuh adalah sayur.


Lantas, bagaimana dengan anak yang tak suka makan sayur? Apakah kebutuhan nutrisinya cukup dengan mengonsumsi multivitamin?


Pengurus Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Fahmy Arif Tsani sangat menyayangkan jika kebiasaan anak enggan mengonsumsi makan sayur tetap dipelihara, bahkan sampai menggantikan kebutuhan nutrisinya dengan multivitamin semata. 


“Itu sangat rugi sekali atau bahkan tidak sejalan dengan hidup sehat ya, ketika anak itu sudah dibiasakan mengonsumsi multivitamin untuk menggantikan sayuran. Menurut saya itu satu hal yang memprihatinkan,” ujar Fahmy dalam keterangan yang diterima NU Online pada Rabu (25/5/2022).


Hal ini karena kandungan vitamin pada sumber alami dinilai memiliki kualitas yang lebih baik. “Multivitamin itu tidak sealami kandungan vitamin yang terkandung pada bahan alami. Tidak sebaik kualitasnya dibandingkan dengan yang tersedia pada makanan alami dari sayur dan buah-buahan,” paparnya.


Selain itu, Fahmy menjelaskan bahwa multivitamin tidak selalu menyediakan kandungan mikronutrien lengkap bagi tubuh. Sayuran, sambung Fahmy, tidak hanya kaya akan vitamin semata, tetapi juga kaya akan mineral, zat besi, dan serat. 


“Serat atau fiber tidak ada di suplemen. Sehingga ada banyak sekali kerugian jika mengandalkan multivitamin saja,” kata magister lulusan Gangneung-Wonju National University, Korea Selatan itu.


Kapan sebaiknya memberi multivitamin pada anak?


Multivitamin memang tidak disarankan untuk mengganti posisi sayur dalam pemenuhan nutrisi anak. Kendati demikian, multivitamin masih bisa dikonsumsi oleh anak di beberapa kondisi tertentu, salah satunya saat sakit.


Saat sakit, Fahmy berkata bahwa multivitamin dapat diberikan sebagai penyokong kebutuhan nutrisi bagi tubuh. 

 

“Pada kasus-kasus tertentu misalnya anak sakit kemudian ditambah dengan multivitamin itu sah-sah saja,” ujar dosen di Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang tersebut.


Meski begitu, orang tua diminta bijak dalam pemberian asupan nutrisi bagi anak. Fahmy mengimbau agar jangan membiasakan kekosongan sayur dari piring makan anak lalu menggantikannya dengan multivitamin.


“Pada kondisi normal, kebiasaan memberi multivitamin kemudian melalaikan memberi sumber asli dari sayuran itu menurut saya sangat patut disayangkan,” pungkasnya.


Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Syamsul Arifin