Nasional

Baca Ayat Qur’an Ini Tiap Hari untuk Raih Ilmu yang Luas

Sel, 14 Juni 2022 | 07:15 WIB

Baca Ayat Qur’an Ini Tiap Hari untuk Raih Ilmu yang Luas

Ilustrasi: Santri, pelajar, atau siapapun Muslim yang ingin mendapatkan ilmu yang luas dan bermanfaat hendaknya menghafal dan membaca Al-Qur’an Surat Al Kahfi ayat 109.

Pringsewu, NU Online
Ilmu merupakan bekal yang sangat penting dalam mengarungi kehidupan dunia. Dengan ilmu kehidupan di dunia bisa mudah dan terarah. Sehingga dalam Islam pun diwajibkan bagi setiap Muslim untuk menuntut ilmu dan menguasai berbagai disiplin ilmu. Bukan hanya saat muda saja, namun sampai akhir hembusan nafas manusia disyariatkan untuk mencari ilmu.


Terkait dengan hal ini, Pengasuh Pesantren Nurul Ummah Pringsewu, Lampung, KH Sujadi memberikan sebuah ijazah amalan, khususnya bagi santri, pelajar, atau siapapun Muslim yang ingin mendapatkan ilmu yang luas dan bermanfaat. Ijazah yang diambil dari ayat Al-Qur’an surat Al Kahfi ayat 109 ini dikerjakan dengan menghafalkan dan sering membacanya setiap hari.


Ayat tersebut adalah:

 

قُلْ لَّوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِّكَلِمٰتِ رَبِّيْ لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ اَنْ تَنْفَدَ كَلِمٰتُ رَبِّيْ وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهٖ مَدَدًا 

 

Artinya: "Katakanlah (Muhammad), “Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)."


Ayat ini menurutnya menjadi pengingat bagi manusia bahwa Allahlah yang Maha Kuasa dengan kekuasaan yang tanpa batas. Tanda-tanda kekuasaan Allah, termasuk di dalamnya ilmu-ilmu Allah, sangatlah luas sehingga diibaratkan dua kali jumlah air laut dijadikan tinta untuk menulis kekuasaan Allah, maka niscaya tidak akan bisa.


"Betapapun tingginya ilmu seseorang dipastikan tidak bisa melebihi tingginya ilmu Allah swt," tegas Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu ini saat memberikan ijazah tersebut pada kajian tafsir Al-Qur’an, Selasa (14/6/2022).


Ayat ini juga jelasnya, diambil dari surat Al-Kahfi yang fenomenal dan penuh dengan kisah misteri. Di antara yang paling masyhur adalah kisah sekelompok pemuda bernama Ashabul Kahfi yang mempertahankan akidah mereka dengan lari menjauh dari sang raja dan bersembunyi di sebuah gua selama 309 tahun. 


Ayat ini juga lanjutnya, selaras dengan ayat pada AL-Qur’an surat Lukman  ayat 27 yang juga menekankan tanpa batasnya kalimat-kalimat, tanda-tanda, dan ilmu Allah swt. Dalam ayat ini disebutkan bukan hanya dua kali jumlah air lautan, namun tujuh kali lautan tidak akan cukup untuk menulisnya.

 

وَلَوْ اَنَّ مَا فِى الْاَرْضِ مِنْ شَجَرَةٍ اَقْلَامٌ وَّالْبَحْرُ يَمُدُّهٗ مِنْۢ بَعْدِهٖ سَبْعَةُ اَبْحُرٍ مَّا نَفِدَتْ كَلِمٰتُ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ

 

Artinya: "Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh lautan (lagi) setelah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat-kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana."


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan