Nasional

Begini Nasib Jamaah Haji yang Hasil PCR-nya Positif Covid-19

Jum, 3 Juni 2022 | 21:30 WIB

Begini Nasib Jamaah Haji yang Hasil PCR-nya Positif Covid-19

Jamaah Haji (Foto: Kemenkes)

Jakarta, NU Online
Pada musim haji tahun 2022, seluruh jamaah haji Indonesia diwajibkan melakukan tes PCR Covid-19 sebagai syarat yang diminta oleh Pemerintah Arab Saudi. Lalu bagaimana jika ada jamaah haji yang hasil PCR nya positif Covid-19?. Apakah mereka gagal berangkat ke tanah Suci?.


Terkait hal ini, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, dr Budi Sylvana menjelaskan bahwa jamaah yang hasil PCR nya positif pada saat pemberangkatan, maka yang bersangkutan akan mengalami penundaan pemberangkatan. Hasil koordinasi dengan Kementerian Agama, jamaah yang mengalami penundaan ini akan diikutkan pada kloter berikutnya.


"Namun jika pada hari terakhir mereka belum sembuh, maka secara otomatis mereka tidak bisa diberangkatkan dan kemungkinan akan diikutkan pada tahun berikutnya,” ungkap Budi pada siaran pers yang disiarkan oleh kanal YouTube Kemenkes pada Kamis (2/6/2022).


“Jadi PCR tidak bisa ditawar lagi, PCR negatif memang syarat untuk masuk Arab Saudi,” tegasnya.


Pada kesempatan tersebut, Budi juga menyampaikan kebijakan baru dari General Authority of Civil Aviation of Saudi Arabia (GACA) atau otoritas penerbangan di Arab Saudi terkait PCR jamaah. Jika semula hasil PCR diminta sudah keluar maksimal 48 jam sebelum keberangkatan, saat ini syarat tersebut diubah menjadi 72 jam sebelum keberangkatan, hasilnya sudah keluar.


"Tadi pagi kita mendapatkan suratnya, dikoreksi oleh GACA syarat memasuki Saudi adalah 72 jam sebelum keberangkatan, bahwa hasil PCR harus sudah keluar 72 jam sebelum berangkat,'' jelasnya.


Kebijakan ini pun menjadikan para petugas harus memperhitungkan dengan tepat terkait waktu pemeriksaan PCR bagi calon haji.


Sementara berdasarkan data hasil pemeriksaan kesehatan calon haji per tanggal 2 Juni 2022, dari total 100.051 orang yang mendapat kuota haji, sudah ada 95.702 jamaah atau sekitar 95,7% jamaah yang sudah melakukan pemeriksaan kesehatan. Ini menunjukkan bahwa 95% jamaah sudah siap untuk diberangkatkan atau memenuhi persyaratan istita'ah (mampu) kesehatan.


Sementara data jamaah terkait vaksinasi Covid-19, sebanyak 95% jamaah sudah memenuhi dosis lengkap, yakni sudah mendapatkan dua kali suntikan vaksin. Sementara yang sudah melakukan suntik vaksin meningitis mencapai 95,7%.


“Kita optimis seluruh jamaah akan melengkapi status vaksinasi,'' ungkapnya.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan