Nasional

Bentrok di India, Pemerintah RI Pastikan Umat Hindu di Tanah Air Aman

Jum, 28 Februari 2020 | 15:35 WIB

Bentrok di India, Pemerintah RI Pastikan Umat Hindu di Tanah Air Aman

Masduki Baidlowi saat menjadi pembicara kunci pada Talkshow Kopi dan Peci di Gedung PBNU, Jumat (28/2). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online
Staf Khusus Wakil Presiden RI Masduki Baidlowi menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia memastikan umat Hindu yang ada di Indonesia akan aman. Masduki menyampaikan hal tersebut di Gedung PBNU Jakarta, Jumat (28/2) sebagai respons atas kerusuhan yang terjadi di India.

"Insyallah umat Hindu yang di Indonesia akan aman, akan kita jaga karena kita mengembangkan terus (persaudaraan)," kata Masduki.

Menurut Masduki, selama ini Indonesia membangun hubungan persaudaraan baik sesama agama, sesama warga bangsa maupun sesama manusia. Hubungan yang berjalan lama itu penting untuk terus dipertahankan.

"Ini saya kira penting kita jaga bersama-sama," ucap pria yang juga Wasekjen PBNU itu.

Ia menyatakan bahwa sebenarnya persoalan intoleransi yang dilatarbelakangi pemahaman agama yang berbeda tidak hanya terjadi di India, tapi tengah merebak di berbagai negara, bahkan di negara yang disebut sebagai kampiun demokrasi, yaitu Amerika Serikat.

"Amerika Serikat sendiri demokrasinya itu justru dicederai apa yang disebut supremasi kulit putih," ucapnya.

Sebagaimana diketahui, bentrokan terjadi antara dua kubu yang pro dan kontra UU Amandemen Kewarganegaraan di Timur Ibu Kota New Delhi.
 
Protes terhadap UU ini sebenarnya sudah terjadi selama dua bulan. Pasalnya, UU ini dianggap mendiskriminasikan Muslim India.

UU ini memudahkan jalur bagi warga non-Muslim dari tiga negara tetangga yakni Bangladesh, Pakistan dan Afganistan, untuk mendapatkan kewarganegaraan di India. 

Namun, hal serupa justru tidak didapat kelompok Muslim. Unjuk rasa meluas dan menjadi kerusuhan dua kelompok yakni Hindu dan Muslim. Bahkan bukan hanya batu, massa membawa pedang dan sejumlah senjata lain.

Akibat bentrokan ini, setidaknya 33 korban meninggal dunia. Aparat keamanan setempat terus berpatroli menghalau setiap ada kerumunan masa untuk mencegah terulangnya bentrokan.

Pewarta: Husni Sahal
Editor: Fathoni Ahmad