Nasional

Bertemu Mendikbud Nadiem, Pergunu Sampaikan 9 Usulan Majukan Pendidikan

Sel, 5 November 2019 | 15:30 WIB

Bertemu Mendikbud Nadiem, Pergunu Sampaikan 9 Usulan Majukan Pendidikan

Pertemuan Pergunu dan profesi guru lainnya dengan Mendikbud Nadiem Makarim, Senin (4/11).

Jakarta, NU Online
Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu) bersama sejumlah organisasi profesi guru lainnya melakukan silaturim ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim. Rombongan diterima Mendikbud di Ruang Rapat Menteri Gedung A, Kemendikbud RI, Jakarta, Senin (4/11).
 
Ketua PP Pergunu, Aris Adi Leksono mengatakan sebagai profesi keguruan, Pergunu merasa perlu menyampaikan kepada pemangku kebijakan, terkait pengembangan sistem pendidikan, terutama penyangkung keguruan. Hal itu agar sejalan dengan tujuan pendidikan nasional dan cita-cita kemerdekaan Indonesia.
 
Selain itu, dalam pertemun terbatas tersebut, Pergunu juga menyampaikan beberapa hal, terutama menyangkut pendidikan karekater bangsa, perhatian pemerintah terhadap lembaga pendidikan swasta, serta perhatian terhadap kesejehteraan guru honorer swasta. 

"Persatuan Guru Nahdlatul Ulama merasa penting untuk menyampaikan agar Mas Menteri Pendidikan memperhatikan fenomena akhir-akhir ini terkait merosotnya nilai-nilai kebangsaan, karakter bangsa, dan jati diri bangsa," kata Aris.
 
Hal itu, menurutnya berdasakan beberapa penelitian, banyak sekali guru-guru yang disinyalir terpapar paham antinasionalisme dan anti-Pancasila. "Akibatnya, di lapangan yang terjadi bukan transfer keilmuan, tapi sudah mengarah pada transfer idelogi anti-Pancasila," katanya.
 
Selain itu, Pergunu juga berharap Mendikbud juga memerhatikan nasib sekolah swasta, serta nasib kesejehateraan guru hononer swasta. Pasalnya, berbicara membangun mutu pendidikan Indonesia, tidak hanya ditentukan sekolah negeri, atau guru negeri; lembaga pendidikan di perkotaan, tapi lembaga swasta dan guru swasta harus mendapat perhatian.
 
"Sehingga akan tercipta keadilan dalam pelayanan pendidikan di Indonesia, akhirnya ukuran mutu pendidikan indonesia terukur berdasarkan pemerataan akses dan layanan," tegas Aris dalam paparan yang disampaikan.
 
Secara tertulis, Pergunu juga menyampaiakan sejumlah usulan terkait pembangunan pendidikan di Indonesia kepada Mendikbud, terutama bidang keguruan dan organisasi profesi guru. Pertama, memperkuat karakter nasionalisme bagi guru dan warga pendidikan. Kedua, memerhatikan lembaga pendidikan swasta dan pendidikan daerah, terutama di luar Jawa. 
 
Ketiga, memerhatikan kesejahteraan guru, terutama guru honorer swasta. Keempat, pemerintah harus meyederhanakan perangkat administratif guru. Kelima, melaksanakan amanat Undang-Undang Guru dan Dosen yang jelas dalam memberikan jaminan perlindungan hukum dan keselamatan kerja pada guru dan keluarga guru dengan mengotimalkan fungsi organisasi profesi guru.
 
Keenam, tindak lanjut dari penetapan organisasi profesi guru yang berstandar adalah pemerintah membentuk Komisi Perlindungan Guru Indonesia (KPGI). Ketujuh, revolusi sistem pendidikan yang berorientasi bukan sekedar mutu, tapi lebih pada 'budaya mutu.
 
Kedelapan, Mendikbud perlu mengoptimalkan fungsi rumah besar pendidikan yang mampu menyatukan visi dan langkah strategis pendidikan yang diselenggarakan di kementerian lainya. Kesembilan, menerapkan literasi dasar untuk menjawab tantangan revolusi industri 4.0 atau kompetensi abad 21; dari pendidikan dasar dan menengah dengan mutipendekatan, dengan tetap menjunjung tinggal budaya dan kearifan lokal bangsa Indonesia.
 
 
Editor: Kendi Setiawan