Nasional

Besok Senin, Sunnah Puasa dan Raih Keistimewaannya

Ahad, 15 Oktober 2023 | 21:15 WIB

Jakarta, NU Online
Senin menjadi salah satu waktu yang istimewa karena merupakan hari kelahiran dan kewafatan Nabi Muhammad saw. Bahkan di hari yang sama, Nabi Muhammad saw juga menerima wahyu untuk kali pertama. Karenanya, di hari tersebut, umat Islam disunnahkan untuk melakukan puasa.


Hal itulah yang menjadi faktor di balik Nabi Muhammad saw menganjurkan untuk selalu berpuasa di hari Senin, sebagaimana ditulis Ustadz Muhammad Abror dalam artikelnya di NU Online berjudul Tata Cara Puasa Senin-Kamis: Niat, Waktu, dan Keutamaannya. Demikian ditegaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim berikut.

 
"Nabi ditanya soal puasa pada hari Senin, beliau menjawab, ‘Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku” (HR Muslim: 1162).


Selain itu, di hari yang sama, amal manusia disetorkan. Tentu menjadi hal yang istimewa, amal disetorkan saat dalam kondisi berpuasa. Hal demikian ini yang membuat Usamah senantiasa menjaga puasa di hari tersebut meski usianya sudah senja karena mendengar Rasulullah saw pernah bersabda, ingin amalnya disetorkan dalam keadaan berpuasa.


Terlebih Senin juga merupakan hari dibukanya pintu surga berdasarkan hadits berikut. “Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu akan diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan." (HR Muslim, No. 4652)


Niat puasa Senin
Sebagaimana ibadah lainnya, dalam menjalankan puasa sunnah Senin ini juga diharuskan untuk niat. Waktu niat puasa Senin, seperti puasa lainnya, adalah pada malam hari, yakni sejak terbenamnya matahari sampai terbit fajar.


Dilansir NU Online dalam tulisan berjudul Tata Cara Puasa Senin-Kamis: Niat, Waktu, dan Keutamaannya, Ustadz Muhammad Abror menulis dua macam niat puasa di hari Senin.

 
1.    Niat Pendek Puasa Senin
 

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
 
 

Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta‘âlâ.
 
Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta‘âlâ."
 
 
Namun, karena puasa Senin-Kamis merupakan puasa sunnah maka bagi orang yang lupa niat pada malam hari, boleh niat siang harinya, yakni dari pagi hari sampai sebelum tergelincirnya matahari (waktu zuhur), selagi ia belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Berikut adalah lafal niat ketika siang hari.
 
2.    Niat Panjang Puasa Senin
 

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى 
 

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati yaumil itsnaini lillâhi ta‘âlâ.
 


Artinya: “Aku berniat puasa sunnah hari Senin ini karena Allah ta’ala.”