Nasional

Cara Hadapi Godaan Duniawi menurut Gus Rifqil dan Ning Imaz: Perbanyak Qonaah dan Syukur

Jum, 16 September 2022 | 14:09 WIB

Cara Hadapi Godaan Duniawi menurut Gus Rifqil dan Ning Imaz: Perbanyak Qonaah dan Syukur

Gus Rifqil Muslim Suyuthi dan Ning Imaz Fatimatuz Zahra. (Foto: instagram @imaz._)

Jakarta, NU Online

Pengasuh Pesantren Manba’ul Hikmah Kaliwungu Kendal, Gus Rifqil Muslim Suyuthi mengatakan bahwa qonaah menjadi jalan menghadapi godaan duniawi. Yakni menerima apa adanya yang diberikan Allah swt. 


"Qonaah adalah sebuah kekayaan hati dan sikap yang tidak pernah rusak. Seorang laki-laki yang memiliki harapan untuk mendapatkan harta melimpah, kedudukan tinggi dan wanita yang cantik adalah sebuah naluri. Kecantikan atau ketampanan adalah relatif makanya kita harus bisa qonaah," jelas Gus Rifqil.


Gus Rifqil mengungkap bahwa harta, kedudukan, dan jodoh sudah dijatah oleh Allah swt. Sehingga kalau manusia tidak berdamai dengan ketiga itu, maka selamanya akan selalu melihat yang lebih hijau dan lebih tinggi darinya.


"Memiliki ambisi itu boleh namun bagaimana kita dapat berdamai dengan diri sendiri. Cita-cita boleh setinggi langit tapi harus realistis dengan keadaan yang ada jangan sampai tergoda karena ingin harta yang melimpah, tahta yang tinggi dan diperbudak oleh lawan jenis," jelasnya.


Dia juga menuturkan bahwa yang dibutuhkan bukan kaya tapi berkah yang cukup jadi jangan sampai merasa kekurangan.


"Bagaimana kita mendamaikan diri, menerima dengan segala takdir terlepas cita-cita yang tinggi harus diperjuangkan tapi jiga harus tau posisi agar tidak terlalu berambisi. Jabatan itu tidak perlu dicari dan dibela mati-matian," ungkap Gus Rifqil.


Senada dengan hal tersebut, sang istri, Ning Imaz Fatimatuz Zahro juga mengungkapkan bahwa bersyukur harus selalu digiatkan kembali dan disadari lagi bahwa sebagai hamba tugasnya bersyukur atas apa yang diberikan Allah swt.


"Rezeki itu berbagai macam bentuknya, orang miskin menganggap bahwa rezeki itu hanya sekadar materi. Jadi andai kita mau melihat makna rezeki yang lebih luas maka kita akan mensyukuri," ungkap Ning Imaz.


Menurutnya ketika seseorang mempelajari lagi, melihat dalam diri dengan mengambil secukupnya sesuai apa yang dibutuhkan maka nantinya akan mengetahui bahwa uang itu bukan hal yang betul-betul dibutuhkan. 


"Andaikan penerimaan atau rasa qonaah itu ditinggikan lagi pemahaman terhadap rezeki kemudian menikmati dan merayakan apa yang dimiliki maka rasanya rumput kita lebih hijau dari rumput tetangga," pungkas Ning Imaz.


Kontributor: Afina Izzati

Editor: Fathoni Ahmad