Nasional

Cara LAZISNU PBNU Bantu Warga Terdampak Kenaikan BBM

Sel, 27 September 2022 | 19:30 WIB

Cara LAZISNU PBNU Bantu Warga Terdampak Kenaikan BBM

Penyaluran beras LAZISNU di Temanggung Jawa Tengah. (Foto: LAZISNU)

Jakarta, NU Online
Masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah adalah kalangan yang sangat terdampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Karena itu, Lembaga Amil Zakat, Infak, Sedekah Nahdlatul Ulama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LAZISNU PBNU) memperbanyak penyaluran zakat kepada para mustahiq yang berada di berbagai daerah di Indonesia, sebagai upaya mengurangi dampak dari kenaikan harga BBM.


Ketua LAZISNU PBNU Ali Hasan Al Bahar mengatakan hal itu, Selasa (27/9/2022). Merespons kenaikan harga BBM, LAZISNU PBNU memperbanyak penyaluran zakat kepada para mustahiq yang berada di berbagai daerah di Indonesia.


"LAZISNU PBNU menyalurkan zakat ke 17 daerah di Indonesia dalam rangka mengurangi dampak kenaikan harga BBM, kepada masyarakat fakir miskin, sebagai salah satu kelompok atau ashnaf penerima zakat (mustahiq) yang paling rentan terhadap kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi," ungkap Habib Ali Hasan.


Adapun 17 daerah sebaran penyaluran zakat LAZISNU PBNU adalah LAZISNU PWNU NTB, LAZISNU PCNU Temanggung Jateng, LAZISNU PCNU Konawe Sultra, LAZISNU Sambas Kalbar, LAZISNU Kabupaten Kendal, Kota Sorong, Mesuji Lampung, Sanggau Kalbar, Kota Tarakan, Bogor, Kabupaten Bandung, Nganjuk, Mukomuko Bengkulu, Karawang, Gunungkidul DIY, Padang Sidempuan Sumut, dan LAZISNU PCNU Manokwari Papua Barat.
 


Habib Ali Hasan mengatakan penyaluran zakat di daerah-daerah tersebut dilakukan sepanjang bulan September hingga Oktober 2022, dan merupakan hasil dari kerja sama penghimpunan dengan platform digital.


"Sejak bulan September hingga nanti Oktober 2022 LAZISNU PBNU menyalurkan dana zakat yang telah dihimpun dari para muzaki, atas kerja sama LAZISNU PBNU dengan sejumlah platform digital, seperti marketplace Shoppe, Bukalapak, dan crowdfunding Kitabisa,com," jelasnya.


Habib Ali Hasan berharap penyaluran zakat untuk beberapa daerah di Indonesia tersebut dapat mengurangi beban masyarakat akibat kenaikan harga BBM.


"Semoga ini (penyaluran zakat) mengurangi beban masyarakat akibat kenaikan harga BBM. Dan ke depan, zakat akan benar-benar memiliki dampak yang signifikan untuk pemberdayaan masyarakat, tidak hanya yang sifatnya karitatif," ujarnya.


Sekretaris LAZISNU PBNU Moesafa menjelaskan setidaknya ada empat dampak paling jelas yang dirasakan oleh masyarakat secara umum terkait kenaikan harga BBM. Pertama, adanya penurunan daya beli masyarakat dalam jangka pendek karena income effect (dampak pendapatan) yang jelas mengalami penurunan signifikan, khususnya kelompok rumah tangga dari fakir miskin yang tidak memiliki ruang yang cukup untuk menghadapi masalah cashflow jangka pendek.


"Kedua, kenaikan harga BBM ini secara simultan juga akan menaikkan harga-harga bahan pokok lainnya yang akan semakin membebani masyarakat menengah ke bawah yang masih dalam proses pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19," lanjut Moesafa.


Ketiga, dari sisi sosial masyarakat, kenaikan harga BBM bersubsidi ini akan mendorong semakin tingginya angka pengangguran. "Kenaikan harga BBM ini pasti akan membebani biaya produksi," katanya.


Menurut Moesafa, untuk efisiensi produksi, perusahaan biasanya akan menghentikan proses perekrutan karyawan baru bahkan terpaksa dilakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). "Risikonya akan banyak pengangguran," ungkapnya.


Keempat, jika angka pengangguran meningkat, maka ujung-ujungnya akan menambah tingkat kemiskinan di Indonesia.


Kontributor: Wahyu Noerhadi
Editor: Kendi Setiawan