Internasional

LAZISNU PBNU Bantu Warga Terdampak Banjir Bandang Pakistan

Jum, 16 September 2022 | 17:15 WIB

LAZISNU PBNU Bantu Warga Terdampak Banjir Bandang Pakistan

Bantuan untuk warga Pakistan terdampak banjir disalurkan LAZISNU PBNU melalui PCINU Pakistan, Kamis (15/9/2022). (Foto: LAZISNU PBNU)

Jakarta, NU Online
Lembaga Amil Zakat, Infak, Sedekah Nahdlatul Ulama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LAZISNU PBNU) menyalurkan bantuan untuk warga terdampak bencana banjir Pakistan. Bantuan berupa uang tunai dan obat-obatan disalurkan melalui Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Pakistan, Kamis (15/9/2022).


"Hari ini donasi Bapak dan Ibu semua (donatur) sudah kami sampaikan secara langsung kepada pengurus PCINU Pakistan yang sedang berada di Indonesia," kata Manajer Pendistribusian dan Pemberdayaan LAZISNU PBNU Ending Syarifuddin.


Selain berterima kasih kepada para donatur, pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada PCINU Pakistan yang menjadi perantara untuk menyalurkan bantuan kepada warga terdampak. PCINU Pakistan diagendakan bernagkat dari Indonesia pada 25 September 2022.


Ending menceritakan LAZISNU PBNU membuka saluran bantuan segera setelah mendapat informasi terkait banjir bandang Pakisan.


"Kami sudah membuka donasi dan membuka rekening khusus untuk bantuan banjir bandang di Pakistan, yang hari ini bantuan tersebut akan dibawa oleh pengurus PCINU Pakistan, untuk kemudian disalurkan ke pihak-pihak yang membutuhkan. Percayalah bahwa kami LAZISNU PBNU akan selalu menyalurkan bantuan Bapak-Ibu (donatur) sekalian dengan bertanggung jawab dan tepat sasaran," tegasnya.


Pihak PCINU Pakistan Adi Ansori Sehan mengatakan donasi tersebut akan disalurkan kepada warga dalam bentuk pangan, air bersih, sandang, dan kebutuhan mendesak lainnya.


"Insyaallah dana ini akan kami salurkan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat Pakistan di daerah terdampak. Kebutuhan tersebut seperti pangan, sandang, obat-obatan, air bersih, terpal, selimut, dan lain sebagainya," jelas Adi.


Ia menambahkan penyaluran bantuan kepada warga terdampak bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Islamabad, Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Pakistan, Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) dan Pengurus Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) yang ada di Pakistan.


Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada para donatur yang turut membantu warga Pakistan.


"Kami pun mengucapkan terima kasih untuk LAZISNU PBNU yang telah menjadi wasilah kita semua untuk mengumpulkan sejumlah dana dan bisa menyalurkan bantuan. Kami juga memohon doanya agar penyaluran bantuan dapat berjalan dengan lancar," pungkas Adi yang pada kesempatan itu didampingi Syuriyah PCINU Pakistan Muhammad Yusuf dan perwakilan LAZISNU PCINU Pakistan Ilham Faisal Abduh.


Banjir sebabkan kasus demam berdarah melonjak

Banjir bandang Pakistan terpusat di Provinsi Khayber Pakhtunkhwa (KPK), Balochistan, dan Provinsi Sindh. Menurut laporan Otoritas Penanggulangan Bencana Nasional (NDMA) pada Kamis (15/9/2022), jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang mencapai 1.486 jiwa.


Pemerintah setempat menyebut sekitar 33 juta jiwa (15 persen) dari total populasi warga Pakistan sebanyak 220 juta jiwa, telah terdampak banjir. Bencana itu juga telah menewaskan hampir 1.500 orang sejak pertengahan Juni 2022.  


Para pejabat kesehatan Pakistan memperingatkan krisis kesehatan yang mengancam negara itu setelah banjir besar baru-baru ini, salah satunya demam berdarah. Para ahli kesehatan setempat melaporkan bahwa setelah banjir, terjadi lonjakan kasus demam berdarah (DBD), malaria, serta infeksi lambung yang parah.


Sudah lebih dari dua bulan sejak banjir melanda, namun ribuan desa di Pakistan masih terendam, membuat banyak keluarga mengungsi. Banyaknya pengungsi yang tinggal di dekat genangan air menyebabkan jumlah kasus demam berdarah melonjak tajam dari hari ke hari.


Sekretaris Jenderal Asosiasi Medis Pakistan Dr Abdul Ghafoor Shoro, mengatakan sekitar 3.830 kasus demam berdarah telah dilaporkan oleh pejabat kesehatan di provinsi Sindh selatan. Sembilan diantaranya dikabarkan meninggal dunia.


"Secara keseluruhan situasi di Sindh sangat buruk, kami mengorganisir kamp medis di seluruh provinsi. Sebagian besar kasus yang kami lihat sekarang adalah pasien demam berdarah diikuti oleh malaria," kata Dr Abdul Ghafoor Shoro, dikutip dari BBC, Kamis (15/9/2022).


"Beban DBD sama di seluruh provinsi dan meningkat setiap hari. Saat kami periksa ke laboratorium, kasus suspek sekitar 80 persen dari tes yang dilakukan," imbuhnya.


Kontributor: Wahyu Noerhadi
Editor: Kendi Setiawan