LAZISNU Salurkan Bantuan Pendidikan untuk Santri Yatim dan Difabel di Sampang
NU Online · Kamis, 8 September 2022 | 19:35 WIB
Jakarta, NU Online
Lembaga Amil Zakat, Infak, Sedekah Nahdlatul Ulama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LAZISNU PBNU) melalui Pengurus Cabang LAZISNU Sampang, Jawa Timur menyalurkan bantuan dana pendidikan kepada santri yatim dan difabel yang berada di daerah pelosok desa-desa di Kabupaten Sampang, Jawa Timur.
Ketua LAZISNU Sampang Zainuddin menyampaikan bahwa bantuan dana pendidikan tersebut merupakan kerja sama LAZISNU PBNU dengan platform crowdfunding Kitabisa.com.
"Untuk penyalurannya kami bekerja sama dengan masyarakat setempat yang membutuhkan (bantuan),” ucap Zainuddin dalam keterangan tertulis yang diterima NU Online, Kamis (8/9/2022).
Bantuan tersebut salah satunya diserahkan kepada santri penyandang disabilitas, Mastur yang berasal dari Desa Lepelle, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, pada Selasa (6/9/2022).
Zainuddin menyebut bantuan yang diserahkan senilai Rp8 juta untuk kelangsungan pendidikan Mastur.
"Ia (Mastur) berhak mendapatkan bantuan itu, karena keinginan untuk belajarnya begitu besar, meski kondisinya terbatas, tidak sama seperti anak-anak pada umumnya. Kami serahkan langsung (bantuan) kepada Mastur, supaya dipergunakan untuk kelangsungan pendidikannya," ujarnya.
Zainuddin menjelaskan, Mastur adalah seorang yatim. Ayahnya meninggal sejak ia masih berada di dalam kandungan, dan saat ini diasuh dan tinggal bersama pamannya.
Selain untuk Mastur, bantuan dana pendidikan juga disalurkan untuk sejumlah santri yatim lainnya di pelosok desa Kabupaten Sampang.
"Kami berikan juga bantuan pendidikan berupa uang sebesar 1-2 juta rupiah, khusus santri yatim di pelosok desa," imbuh Zainuddin.
Bantuan tersebut, lanjutnya, untuk memberikan kesempatan agar para santri atau siswa yatim tidak putus sekolah karena alasan ekonomi. "Makanya kami sokong dan bantu untuk kelangsungan pendidikannya," imbuhnya.
Ia menegaskan, bantuan dana pendidikan untuk siswa di desa akan terus dilakukan, dengan harapan agar mereka bisa melanjutkan sekolah sampai ke janjang yang lebih tinggi.
Selama ini, kata Zainuddin, siswa atau santri yatim yang tinggal di pelosok desa pendidikannya hanya selesai di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) saja. "Kami salurkan bantuan program ini untuk mengatasi (problem) itu," harapnya.
Melalui program penyaluran bantuan tersebut, diharapkan juga dapat menggugah para dermawan untuk ikut membantu, terutama kepada siswa yatim dan penyandang disabilitas.
"Semoga bantuan seperti ini selalu ada bagi yang membutuhkan, sehingga semua bisa merasakan kebahagiaan," pungkasnya.
Kontributor: Wahyu Noerhadi
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Jangan Ikut Campur Urusan Orang, Fokus Perbaiki Diri
2
Khutbah Jumat: Menjadi Hamba Sejati Demi Ridha Ilahi
3
3 Instruksi Ketum PBNU untuk Seluruh Kader pada Harlah Ke-91 GP Ansor
4
Ketum GP Ansor Kukuhkan 100.000 Banser Patriot Ketahanan Pangan, Tekankan soal Kemandirian
5
Sanksi Berat bagi Haji Ilegal: Dipenjara, Dideportasi, dan Didenda Rp224 Juta
6
PCINU Mesir Gelar PD-PKPNU Angkatan I, Ketua PBNU: Lahirkan Kader Penggerak sebagai Pemimpin Masa Depan
Terkini
Lihat Semua