Nasional

Christine Hakim Akui Banyak Dapatkan Nilai Kehidupan dari Bermain Peran dalam Film

Jum, 23 Juni 2023 | 18:00 WIB

Christine Hakim Akui Banyak Dapatkan Nilai Kehidupan dari Bermain Peran dalam Film

Christine Hakim saat berbicara pada Dialog Kebudayaan dalam rangka puncak hari lahir Lesbumi ke-63 di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI) Jalan Rasuna Said, Jakarta Pusat, Kamis (22/6/2023) malam. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Dalam dunia perfilman Christine Hakim dikenal sebagai aktris senior yang memiliki kemampuan mumpuni. Banyak film yang sudah ia bintangi, di antaranya Sang Kiai, Sultan Agung, Tjoet Nja' Dhien, Perempuan Tanah Jahanam, hingga The Last of Us.


Christine Hakim mengakui bahwa menjadi pemeran dalam sebuah film tidak hanya bisa mengenal tokoh yang difilmkan, tetapi juga banyak mendapatkan hal penting berkaitan dengan nilai kehidupan.


Misalnya Dalam film Perempuan Tanah Jahanam dan The Last of Us, Cristhine Hakim mengatakan bahwa dirinya banyak mendapatkan nilai kehidupan, yaitu berkaitan dengan sifat manusia. Perempuan Tanah Jahanam sendiri merupakan film yang rilis tahun 2014 dan disutradarai oleh Joko Anwar, sedangkan The Last of Us merupakan series TV dari Amerika Serikat yang rilis pada tahun 2023.


"Dalam film ini (Perempuan Tanah Jahanam), Joko Anwar menggunakan wayang, kita tahu bahwa tokoh dalam wayang adalah simbol karakter manusia. Ketika diberikan latar belakang, siapa tokohnya, saya tahu tokoh Nyai Misni energinya negatif. Kalau dalam Islam banyak bintik-bintik hitam, di dalamnya cuman ada kedengkian, emosi yang berlebihan, manusia berotak iblis," ujarnya pada Dialog Kebudayaan dalam rangka puncak hari lahir Lesbumi ke-63 di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI) Jalan Rasuna Said, Jakarta Pusat, Kamis (22/6/2023) malam.


Dari film tersebut, Cristhine Hakim mengaku mendapatkan pesan penting, bahwa sehebat apapun seseorang jika hatinya sudah tidak ada kebersihan sama sekali, maka logikanya tidak akan berjalan. Ia juga mengatakan bahwa film merupakan metafora yaitu penggambaran perilaku manusia.


"Nyi Misni ini tidak ada logikanya karena hilang, tidak sehat, jalan pikirnya sudah dikuasai dendam, kebencian, dan kemarahan. Astaghfirullah, jangan sampai saya menjadi manusia seperti itu. Saya diingatkan sebagai manusia jagalah kebersihan hatimu, jagalah niatmu. Kalau tidak bisa merugikan," imbuhnya.


Lebih lanjut, Christine Hakim mengaku harus istikharah terlebih dahulu tatkala diminta untuk memerankan film Perempuan Tanah Jahanam yang bergenre horor. Selama 40 tahun berkarir dalam perfilman, ia mengaku baru pertama kali bermain film bergenre horor.


Hal serupa juga ia lakukan ketika ditawari film The Last of Us, awalnya ia hendak menolak karena pertimbangan lokasi yang jauh dan keluarga, terlebih lagi dilakukan ketika pandemi Covid-19 masih merebak. 


"Singkat cerita syuting berjalan, itu pun saya sudah sampai istikharah, kalau memang ada pelajaran yang mau dibagikan kepada saya, ada amanat yang Tuhan berikan kepada saya, beri saya kekuatan juga lindungi keselamatan semua keluarga dan diri saya," ujarnya.


Ia menjelaskan bahwa metafora (kiasan) film tersebut menggambarkan jika otak manusia sudah rusak karena virus-virus sosial, maka akan berperilaku seperti zombie.


"Yang lebih bersyukur lagi saya baru ingat dan saya baru menyadari pembelajaran bahwa otak manusia dari seluruh organ manusia merupakan yang paling kuat untuk mengontrol diri kita dan hidup kita. Otak kita, logika kita nggak jalan, akal sehat kita nggak jalan, maka akan membuat hati kita seperti iblis. Jadi kebingungan yang terjadi, gonjang-ganjing kehidupan yang semakin gila, terjadi peperangan, konflik itu karena manusia. Intinya kalau manusia bisa menjaga keseimbangan antara otak dan hatinya, damai tidak ada lagi permasalahan," pungkasnya.


Kontributor: Malik Ibnu Zaman
Editor: Syakir NF