Nasional

Di Momentum Harlah, NU Jateng Ajak Kembali Pada Kearifan Lokal

Sel, 3 Maret 2020 | 06:00 WIB

Di Momentum Harlah, NU Jateng Ajak Kembali Pada Kearifan Lokal

Ketua PWNU Jateng, HM MUzammil (Foto: NU Online/Rifqi Hidayat)

Semarang, NU Online
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah H Muhammad Muzammil mengatakan, PWNU Jateng mengadakan rangkaian kegiatan hari lahir (Harlah) ke-97 Nahdlatul Ulama (NU) dalam penanggalan hijriah secara sederhana dengan garis besar tema pada potensi dan kearifan lokal.
 
Terkait hal itu Kiai Muzammil menuturkan, kegiatan Harlah ditujukan untuk mengajak masyarakat kembali pada kembali pada kearifan lokal, hidup secara sederhana. Oleh karena itu, segala persiapan diupayakan secara mandiri. 

"Kita upayakan segalanya secara mandiri, tidak mengandalkan impor dari luar negeri," katanya.

Lebih lanjut Kiai Muzammil menegaskan, dibutuhkan keberanian dalam menyikapi kondisi perekonomian global dan bangsa Indonesia pada khususnya yang sedang dalam penurunan karena pemerintah masih mengandalkan pasokan dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan harian bangsa Indonesia. 

Muzammil menyebut, kearifan lokal didongkrak NU Jateng terdapat dalam rangkaian Harlah. Di antaranya pagelaran wayang kulit, pameran batik, kopi, seminar nasional yang bertema moderasi agama. 
 
"Kita patuh pada NU yang melestarikan kearifan lokal," tegasnya.
 
Oleh karena itu, ia berharap agar gerakan NU di masyarakat semakin kreatif dan dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat, "Supaya NU semakin bermanfaat bagi seluruh masyarakat," tandasnya.
 
Mewakili Gubernur Jawa Tengah, Kepala Biro Kesra Imam Masykur dalam pidato tertulisnya menjelaskan, moderasi beragama sebagai persoalan saat ini di mana para pemeluk agama berlaku ekstrim dalam memahami agama. Terlebih adanya kepentingan politik yang mengatasnamakan agama.
 
"Politik sektarian yang menggunakan simbol-simbol keagamaan untuk melegitimasi kebenaran sesuai kepentingannya," ucapnya.
 
Selain seminar nasional, Harlah ke-97 NU di Jawa Tengah juga akan diisi dengan berbagai kegiatan lainnya, yakni empat kegiatan akan dimulai serentak pada tanggal 2 Maret.    
 
Ketiga kegiatan itu meliputi festival tembakau, kopi dan produk-produk unggulan, pameran sarung batik nusantara, dan pameran seni rupa  yang digelar di kantor PWNU Jateng ( 2-7/3).    
 
Halaqah ulama se-Jawa dijadwalkan pada tanggal 3 Maret dengan menampilkan nara sumber Rois Aam Idaroh Aliyah Jatman KH Habib Lutfi bin Ali Yahya, Menko Polhukkam Prof Mahfud MD, dan Pangdam IV/Diponegoro.    
 
Festival Band Remaja dan  Parade puisi para kyai dengan menampilkan KHA Mustofa Bisri (Gus Mus), Prie GS, Candra Malik, KH Ubaidullah Shodaqoh, KH Muzammil dan lain-lain (4/3), Bhakti Sosial / Donor Darah (5/3), Pagelaran Wayang Kulit (6/3), Ruqyah massal (7/3),    
 
Ngaji Bareng Gus Baha, Gus Ghofur Maemun dan Gus Ubed (7/3), dan Jateng Bershalawat (8/3) bersama Habib Lutfi bin Ali Yahya, Gus Muwafiq dan grup musik Az-Zahir di lapangan Simpang Lima.

Kontributor: A Rifqi Hidayat
Editor: Abdul Muiz