Nasional

Ahli Epideniologi Perkirakan Virus Corona Hilang Awal Juni Mendatang

Rab, 12 Februari 2020 | 00:00 WIB

Ahli Epideniologi Perkirakan Virus Corona Hilang Awal Juni Mendatang

Dokter Syahrizal Syarif. (Foto: NU Online/Kendi Setiawan)

Jakarta, NU Online
Dokter ahli epideniologi Nahdlatul Ulama (NU) Syahrizal Syarif memperkirakan wabah virus Corona selesai dan dinyatakan hilang pada awal Juni mendatang. Prediksinya itu didasari dari perkembangan virus tersebut dari hari ke hari yang kian menunjukan perkembangan ke arah positif. Artinya, jumlah virus yang terkonfirmasi mewabah kepada penduduk dunia semakin hari semakin berkurang. 
 
Selain itu pemerintah China dan World Healt Organization (WHO) dalam menyikapi serta menanggulangi penyebaran virus tersebut juga terlihat dimaksimalkan. Bahkan, RRC rela menjadikan sejumlah daerah menjadi tempat karantina termasuk membangun rumah sakti khusus yang dilakukannya selama 10 hari. 
 
“Kalau bapak tanya saya, ini virus kapan berhentinya? Sebagai ahli entomoloigi, mudah-mudahan berkat dengan doa kita, Mei atau awal Juni wabah ini selesai amin, itu saintificash  bisa benar bisa salah,” kata dokter Syahrizal Syarif yang juga Ketua PBNU ini saat menjadi narasumber di Gelar Wicara yang diselenggarakan Lembaga Kesehatan NU di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (11/2) siang. 
 
Ia menambahkan penurunan korban yang terkonfirmasi positif virus corona merupakan berita baik. Sebelumnya, dia juga telah memprediksi langkah-langkah strategis yang telah dilakukan ilmuwan kesehatan China dan WHO sejak 25 Januari lalu akan terlihat pada 8 Februari 2020. Dan benar saja, pada tanggal tersebut kasus virus corona menurun. 
 
Tetapi, pembuktian yang akurat terkait dengan dampak inkubasi terhadap virus corona tersebut bisa dilihat nanti 24 Februari mendatang. Sebab, pada saat itu, kata dia, masa inkubasi dinyatakan selesai. 
 
“Kalau kita cek di situ (menunjukan slide materi terkait kasus corona) apakah benar tanggal 8 Februarti turun, 14 hari masa inkubasi tapi dia memberi dampak setelah dua kali masa inkubasi yakni 28 hari kemungkinan 24 Februari akan kelihatan betul turunnya,” tuturnya. 
 
Kemudian susunan virus corona sendiri ucap Syahrizal, sangat sederhana isinya hanya Asam ribonukleat atau RNA. Dia tidak bisa menyatu dengan materi lain kecuali masuk ke tubuh manusia. Karena itu dia hanya akan menular jika manusia melakukan kontak fisik dengan orang yang terena virus. 
 
Selain itu kebijakan melokalisasi orang terkena virus corna juga terbukti mengurangi penyebaran kepada sesama manusia. Hal itu dapat dibuktikan dari banyaknya kasus di China sendiri jumlahnya lebih sedikit dibanding negara-negara luar China. 
 
“Memang sekarang semua kasus hanya terlokalisir di Provins Hube di daerah lain hanya 7 kasus, 6 kasus, sedikit sekali. Diluar cina kita lihat di wilayah Hongkong Taiwan itu agak banyak, di China kematiannya tidak banyak juga,” ujarnya. 
 
Alasan lain, pendeteksian virus corona cukup cepat, para ilmuwan kesehatan China cukup 7 hari untuk menelusuri virus tersebut termasuk cara penangannanya. Berbeda dengan virus SAR dan HIV yang mencapai berbulan-bulan bahkan dua tahunan. 
 
 
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Ibnu Nawawi