Nasional

Dosen Unusia Ungkap Beberapa Tantangan Istri di Masa Pandemi

Ahad, 17 April 2022 | 04:00 WIB

Dosen Unusia Ungkap Beberapa Tantangan Istri di Masa Pandemi

Ilustrasi istri atau perempuan.

Jakarta, NU Online
Dosen Prodi Hukum Keluarga Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), Hj Fitriyani, mengungkap adanya beberapa tantangan ketahanan keluarga di masa pandemi Covid-19, khususnya yang sering dihadapi oleh para istri atau perempuan.


Hal tersebut disampaikannya saat berbicara dalam webinar bertajuk Pandemic to Endemic, Moslem Family During Ramadhan 2022, Sabtu (16/4/2022).


“Pertama, meningkatnya beban perempuan dalam melaksanakan tugas domestik. Kedua, meningkatnya kasus kekerasan dalam rumah tangga. Ketiga, pemutusan hubungan kerja,” terangnya.


Keempat, lanjut dia, angka perceraian meningkat dengan banyaknya gugatan yang disampaikan oleh perempuan. Kelima, penurunan pendapatan keluarga.


Menurut Fitriyani, adanya pandemi menjadikan fenomena beban ganda pada ibu khususnya yang bekerja. Ini sudah menjadi kultur yang dibangun masyarakat, seolah menjadi perempuan harus mampu bekerja dan menjadi ibu rumah tangga yang baik.


“Padahal seorang ibu yang bekerja kenyataannya cenderung memiliki emosi yang kurang stabil sehingga muncul perasaan cemas, stres, depresi, dan gangguan psikosomatis,” ungkapnya.


Untuk mengatasi permasalahan itu, Fitriyani mengatakan ada beberapa upaya yang dapat dilakukan, yakni mengatur waktu, memberi pengertian kepada anak, membagi tugas domestik dengan suami, berusaha optimal menggunakan media sosial, dan menikmati kegiatan WFH.


Ia menambahkan, untuk membentuk keluarga harmonis di masa pandemi setidaknya ada sembilan cara yang dapat diterapkan. Pertama, saling menjaga, mengingatkan dan meningkatkan ibadah keluarga. Kedua, bersama dan bersatu membangun spirit baiti jannati (rumahku surgaku).


“Ketiga, kembali memperkuat koneksitas emosional. Keempat, komunikatif baik kepada Allah maupun manusia. Kelima, pandai bersyukur atas nikmat yang sudah diterima. Keenam, saling menghargai dan berlaku bijak,” paparnya.


Ketujuh, lanjut Fitriyani, komitmen untuk menciptakan rumah yang nyaman dan tetangga yang baik. Kedelapan, menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga. Kesembilan, jangan mencari apalagi membesarkan kesalahan di keluarga.


Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori