Nasional

Gelar Diklatsar Garda Bumi, Presiden Konfederasi Sarbumusi Ingatkan Pentingnya Konsolidasi

Ahad, 5 November 2023 | 14:00 WIB

Gelar Diklatsar Garda Bumi, Presiden Konfederasi Sarbumusi Ingatkan Pentingnya Konsolidasi

Diklatsar Garda Bumi Sarbumusi. (Foto: dokumentasi Sarbumusi)

Jakarta, NU Online 

 

Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) menggelar Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Garda Buruh Muslimin Indonesia (Garda Bumi) di Taman Cibonteng, Kecamatan Tegalwaru, Karawang, selama dua hari, Sabtu-Ahad (4-5/11/2023). 

 

Diklatsar Garda Bumi ini diikuti oleh lebih dari 300 peserta buruh yang berasal dari Karawang, Bogor Raya, Priangan Timur, dan Cirebon Raya. Acara ini juga dihadiri dan dibuka langsung oleh Presiden Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Konfederasi Sarbumusi Irham Ali Saifuddin. 

 

Pada kesempatan itu, Irham mengingatkan para buruh yang tergabung di Garda Bumi tentang pentingnya Sarbumusi untuk terus berkonsolidasi yang menjadi serikat terbesar di Indonesia.

 

Irham menyebutkan bahwa jumlah warga NU menurut lembaga-lembaga survei berjumlah lebih dari 100 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, sebagian besar bukan berasal dari kelas pengusaha, tetapi berasal dari kelas buruh atau pekerja. 

 

"Tugas kita di Sarbumusi hanyalah mengonsolidasikan angka-angka tersebut. Setelah terkonsolidasi, Sarbumusi akan melakukan penguatan kapasitas dalam berorganisasi maupun dalam kecakapan kerja," ucap Irham, sebagaimana keterangan yang diterima NU Online, Ahad (5/11/2023). 

 

Ia berharap, Diklatsar Garda Bumi dapat menghasilkan sesuatu yang dapat menjadikan para buruh NU ini berkontribusi dalam pembangunan sumber daya manusia di Indonesia. 

 

"Sekaligus teresonansi dalam advokasi serta formulasi kebijakan perburuhan dan ketenagakerjaan yang lebih pro-buruh dan pro-rakyat," tegas Irham.

 

Sementara itu, Ketua Panitia Diklatsar Garda Bumi sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Sarbumusi Karawang H Pupung Syaepul Kamil menjelaskan, Diklatsar Garda Bumi merupakan bagian dari kaderisasi di internal Konfederasi Sarbumusi.

 

Tak hanya kaderisasi, agenda diklatsar itu juga dinilai penting untuk menjaga soliditas para buruh sekaligus menjadi ajang konsolidasi. 

 

"Ajang seperti ini sangat penting untuk menjaga soliditas dan sekaligus merupakan media konsolidasi dan silaturahmi organisasi, untuk menjaring permasalahan di akar rumput industri," jelas Pupung. 

 

Diklatsar Garda Bumi ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat KH Deden Permana. Sosok yang akrab disapa Kang Deden ini mengingatkan bahwa Sarbumusi merupakan badan otonom yang cukup tua di tubuh NU. Karena itu, Sarbumusi harus eksis untuk membela kepentingan buruh. 

 

"Sebagai badan otonom NU, Sarbumusi sudah lahir sejak tahun 1955. Sarbumusi harus berani tampil terdepan untuk membela kepentingan buruh, bukan saja di Indonesia melainkan juga di kancah internasional," jelasnya. 

 

"Bila upaya-upaya yang dilakukan Sarbumusi kemudian buntu, jangam khawatir, Sarbumusi punya orang tua yakni Nahdlatul Ulama," sambung Kang Deden yang juga Sekretaris PCNU Karawang ini. 

 

Berdasarkan informasi yang diterima NU Online, Garda Bumi merupakan salah satu organ di tubuh Sarbumusi yang pada awalnya berperan sebagai perangkat taktis untuk pengamanan aksi-aksi buruh maupun kegiatan keprotokoleran internal organisasi.

 

Ke depan, Garda Bumi akan diproyeksikan sebagai salah satu wadah kaderisasi bagi `amil muharrik atau buruh penggerak yang akan berada di garda terdepan dalam perekrutan dan pelayanan anggota Sarbumusi di tingkat pabrik dan basis.