Nasional RAKERNAS IPPNU

Gelar Malam Kebudayaan dengan Pakaian Adat Jadi Upaya IPPNU Jaga Keharmonisan Bangsa

Sab, 2 Desember 2023 | 13:00 WIB

Gelar Malam Kebudayaan dengan Pakaian Adat Jadi Upaya IPPNU Jaga Keharmonisan Bangsa

Para peserta Rakernas IPPNU mengenakan pakaian adat lokal masing-masing daerah pada malam kebudayaan, di Asrama Haji Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/12/2023) malam. (Foto: dok IPPNU)

Bekasi, NU Online

Penampilan malam kebudayaan dari para pengurus Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) se-Indonesia menjadi momen yang paling menyita perhatian publik dalam rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IPPNU 2023 di Asrama Haji Bekasi, Jumat (01/12/2023).


Ketua Umum Pimpinan Pusat IPPNU Whasfi Velasufah pada malam kebudayaan itu mengenakan pakaian adat Baju Bodo dari daerah Bugis, Sulawesi Selatan. Baju Bodo berbentuk segi empat, biasanya berlengan pendek karena sesuai dengan namanya ‘bodo’ yang berarti pendek, setengah atas bagian siku lengan. 


Pakaian adat atau Baju Bodo ini semula kerap dipakai untuk acara adat seperti upacara pernikahan. Namun seiring berjalannya waktu, Baju Bodo mulai populer dikenakan untuk acara-acara lain seperti lomba menari atau menyambut tamu agung. Baju Bodo ini termasuk salah satu busana tertua di dunia. Pakaian adat ini sudah ada sejak abad IX.


“Mungkin banyak yang tidak tahu, ternyata Indonesia memiliki baju adat tertua di dunia dan itu Baju Bodo, pakaian khas Bugis Sulawesi Selatan yang saya kenakan pada malam hari ini,” kata Vela.


Ia menyampaikan bahwa malam kebudayaan yang digelar IPPNU dalam rangkaian Rakernas ini bertujuan sebagai  penguat rasa cinta Indonesia yang kaya terhadap ragam budaya. Vela menyebut bahwa para kader dan pengurus IPPNU yang mengenakan baju adat ini tak sebatas hanya untuk seru-seruan tanpa makna. 


“Pemakaian adat dalam kegiatan Rakernas ini bukan untuk sekedar seru-seruan saja, tapi sebagai pengingat apalagi akan menghadapi tahun politik, yakni boleh berbeda pandangan politik, boleh berbeda pilihan politik tapi rasa persatuan untuk Indonesia itu diutamakan seperti yang tergambar dalam pakaian adat, berbeda-beda warna, corak, desain, nggak ada yang sama, tapi kita semua disatukan dengan satu bangsa, satu bahasa yakni Indonesia,” jelas Vela.  


Ia menuturkan bahwa ide pemakaian baju adat daerah dalam rakernas IPPNU di Asrama Haji Bekasi ini untuk memberikan pesan bahwa keutuhan bangsa dan negara lebih harus diutamakan dari perbedaaan pandangan dan pilihan politik. Terutama sebagai upaya menjaga keharmonisan di tengah bangsa Indonesia yang majemuk. 


Sebagai informasi, kegiatan malam kebudayaan ini dihadiri oleh perwakilan pengurus PW IPPNU seluruh Indonesia dengan mengenakan pakaian adat lokal khas daerah masing-masing, serta penampilan tarian adat daerah. Beberapa penampilan fashion show budaya dan tarian adat nasional memberikan kesan tersendiri lantaran baru pertama kali digelar dalam kegiatan Rakernas IPPNU.


Kontributor: Nubzah Tsaniyah