Nasional

Giliran Sukabumi Jawa Barat Dilanda Gempa Magnitudo 5,4, Tak Berpotensi Tsunami

Ahad, 1 Oktober 2023 | 11:30 WIB

Giliran Sukabumi Jawa Barat Dilanda Gempa Magnitudo 5,4, Tak Berpotensi Tsunami

Keterangan singkat terkait gempa yang terjadi di Sukabumi, Jawa Barat, Ahad (1/10/2023). (Foto: Tangkapan layar aplikasi BMKG)

Jakarta, NU Online 
Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat diguncang gempa hari ini, Ahad (1/10/2023) dengan kekuatan magnitudo 5,4. Peristiwa yang terjadi setelah di Jember, Jawa Timur ini diinformasikan langsung oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG melalui laman resminya, bmkg.go.id dan sosial media miliknya, seperti twitter @infoBMKG.


Menurut analisis BMKG, pusat gempa berada di darat 30 kilometer Tenggara Kabupaten Sukabumi, di titik koordinat 7.26 derajat lintang selatan dan 106.60 derajat bujur timur. 


"#Gempa Dirasakan Magnitudo: 5.4, Kedalaman: 88 km, 01 Okt 2023 11:00:26 WIB, Koordinat: 7.26 LS-106.60 BT (Pusat gempa berada di darat 30 km Tenggara Kab. Sukabumi) #BMKG," demikian informasi BMKG melalui twitternya. 


Dijelaskan BMKG bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. "Tidak berpotensi tsunami," terangnya. Kendati begitu, getaran gempa dirasakan hingga ke sejumlah daerah dengan skala kekuatan yang berbeda.


"Wilayah Dirasakan (Skala MMI) IV Sukabumi, III Sawarna, III Pelabuhan Ratu, III Soreang, III Cianjur, II-III Cibadak, II-III Bandung, II Bogor, IV Cisolok, III Cipanas, II Lebak," ungkapnya melalui laman resminya.


Hingga berita ini ditulis, BMKG tidak melaporkan terkait dampak kerusakan yang mungkin ditimbulkan, mengingat kekuatan gempa lumayan besar. Namun, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada atas kemungkinan adanya gempa susulan. 


"Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi," lanjut ketenangan BMKG masih dalam laman resminya.


Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (BNPB), secara geografis Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik, yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia, dan Samudera Pasifik.


Di bagian selatan dan timur Indonesia terdapat sabuk vulkanik (volcanic arc) yang memanjang dari Pulau Sumatera, Jawa-Nusa Tenggara, Sulawesi, yang sisinya berupa pegunungan vulkanik tua dan dataran rendah yang sebagian didominasi oleh rawa-rawa. Kondisi tersebut sangat berpotensi sekaligus rawan bencana seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor.


Antisipasi bencana dengan tas siaga

Dalam menghadapi bencana alam, sering kali masyarakat dibuat kalang kabut. Sebab, bencana alam memang terjadi secara mendadak. Akibatnya masyarakat sering gagal menyelamatkan diri.


Untuk melakukan upaya pengurangan dan pencegahan risiko bencana alam, salah satu yang perlu dilakukan adalah dengan penyiapan tas atau ransel siaga bencana. Demikian ini dikemukakan Analis Kebijakan Ahli Muda Direktorat Kesiapsiagaan BNPB, Hadi Sutrisno pada suatau kesempatan. 


Adapun isi dari tas siaga bencana adalah:

  1. Dokumen penting seperti Kartu Keluarga, polis asuransi, sertifikat tanah, dan surat berharga lain. Berkas tersebut disimpan dalam plastik kedap air. Untuk surat-surat berharga dipindai dan diunggah dalam disk penyimpanan pribadi seperti Google Drive dan iCloud.


Hal ini bertujuan jika terjadi bencana mendadak dan jika surat fisik rusak. Surat-surat dapat diselamatkan karena ada salinan online-nya. 

 
  1. Pembekalan seperti air minum kemasan, P3K, pakaian ganti, dan senter. Untuk makanan kemasan, dilakukan pengecekan berkala pada untuk mengetahui masa kedaluwarsa.
  2. Uang tunai, pisau lipat, alat tulis, jas hujan, tali nilon, peta, ponsel, charger, dan power bank.