Nasional

Gus Baha Ajak Masyarakat Perangi Penyalahgunaan Narkoba 

Kam, 24 Juni 2021 | 10:30 WIB

Gus Baha Ajak Masyarakat Perangi Penyalahgunaan Narkoba 

Menurut Gus Baha, bangsa Indonesia pernah berprestasi mengusir penjajah tapi akan hancur dan tidak bernilai jika masyarakatnya terjangkit narkoba. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online 

Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau lebih dikenal Gus Baha mengajak masyarakat agar melakukan perlawanan terhadap penyalahgunaan narkoba dengan cara hidup sehat, memiliki visi yang bermartabat dan mengedepankan marwah.



Semua itu, menurut Gus Baha, harus dimulai dari kesadaran masyarakat tentang bahaya narkoba. Pesan ini disampaikan Gus Baha dalam tayangan Selamatkan Anak Kita dari Penyalahgunaan Narkoba beberapa waktu lalu melalui kanal YouTube Pesantren LP3IA.

 

Gus Baha juga menjelaskan banyak literatur tentang bahaya narkoba ditinjau dari sisi agama, sisi kehidupan normal maupun dalam menjaga harkat martabat bangsa. 

 

Pertama, bangsa ini pernah berprestasi mengusir penjajah tapi akan hancur dan tidak bernilai jika masyarakatnya terjangkit narkoba. Menurutnya, hampir semua penelitian menyebutkan bahwa terjangkitnya narkoba berdampak pada kecelakaan di jalan, kecelakaan sosial, sistem sosial, maupun sistem pendidikan.


Namun dalam konteks ini, sambung Gus Baha, kecelakaan banyak terjadi disebabkan karena penggunaan narkoba. Misalnya, kasus kecelakaan pada supir yang mengonsumsi narkoba sehingga kurang fokus dalam berkendara dan menyebabkan kecelakaan di jalan. 

 

"Kasus lain akibat penyalahgunaan narkoba yakni terjadinya pembunuhan, pelecehan, meskipun banyak juga yang tidak disebabkan oleh narkoba," ujar Gus kelahiran Rembang, Jawa Tengah itu.

 

Kedua, dalam literatur di dunia kiai. Gus Baha mengisahkan seseorang yang perilakunya baik namun tergoda dengan dosa yang dianggap paling kecil seperti mabuk kemudian memerkosa dan membunuh.


Dijelaskan Gus Baha bahwa efek dari narkoba sangat buruk maka di antara syarat ketahanan bangsa harus bebas dari pengaruh narkoba yang menyebabkan merusak otak, perilaku, empati dan lain sebagainya.


Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an itu LP3IA, Rembang ini menegaskan bahwa tokoh agama maupun masyarakat Indonesia menolak penyalahgunaan narkoba dan menginginkan anak-anak bangsa, orang tua dan keluarga terbebas dari narkoba. 


Gus Baha juga berharap barokahnya nilai-nilai yang dianut kiai, ulama, para tokoh agama, tokoh masyarakat dapat menjadi kebaikan dan itu dimulai dengan terbebas dari penyalahgunaan narkoba. "Jadi, saya mohon bangsa ini bahu-membahu untuk melawan narkoba," harap Gus Baha.


Kontributor: Suci Amaliyah
Editor: Kendi Setiawan