Nasional

Gus Yahya Ajak Pengurus NU Terus Berkontribusi dalam Pencegahan Covid-19

Kam, 4 Juni 2020 | 22:00 WIB

Gus Yahya Ajak Pengurus NU Terus Berkontribusi dalam Pencegahan Covid-19

Menurut Gus Yahya di berbagai negara dan belahan dunia, termasuk di Indonesia kurangnya kesadaran akan bahaya wabah membuat masyarakat cenderung berkurang dalam partisipasinya mendukung kebijakan publik. (Foto: NU Online)

Rembang, NU Online

Nahdlatul Ulama (NU) yang merupakan organisasi terbesar di Indonesia bahkan dunia turut memberikan andil dalam pemutusan mata rantai penularan Virus Corona (Covid-19) dengan mengikuti kebijakan pemerintah. Meski dengan keterbatasan, semua pengurus NU dari pusat sampai ranting agar tetap berkontribusi secara signifikan mengatasi Covid-19.

 

Ajakan tersebut disampaikan Katib Aam KH Yahya Cholil Staquf Rabu (3/6) dalam Halal bi halal Virtual PBNU bersama Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia.

 

Dirinya mengatakan, di berbagai negara dan belahan dunia, termasuk di Indonesia kurangnya kesadaran akan bahaya wabah membuat masyarakat cenderung berkurang dalam partisipasinya mendukung kebijakan publik. 

 

Namun, Nahdlatul Ulama harus memberikan contoh kepada masyarakat tetap terlibat dalam memberikan dukungan atas upaya positif yang dilakukan pemerintah di berbagai tingkatan. Selain itu, NU juga harus terus terlibat dalam pengawasan terhadap proses pengambilan keputusan publik tersebut. 

 

"Saya berharap walupun kita menjalani sejumlah keterbatasan di tengah keadaan ini marilah kita tunjukkan bahwa NU tetap hadir produktif di tengah masyarakat. Selain itu, ikut berkontribusi secara signifikan di dalam mengatasi wabah ini dan membantu masyarakat bangsa untuk memperkuat ketahanan, sehingga kita semua bangsa besar ini bisa keluar dari masalah ini dengan selamat dan santosa," katanya.

 

Gus Yahya sapaan akrabnya, menjelaskan masyarakat umumnya masih cenderung dipengaruhi rasa takut di tengah wabah Covid-19. Namun, sisi positifnya mendapatkan pengetahuan yang semakin lengkap, meskipun di tengah pandemi tetap bisa beraktivitas dengan ketentuan protokol kesehatan tertentu sesuai yang disampaikan para ahli.

 

Tantangan bagi pesantren

Gus Yahya juga menyampaikan adanya sejumlah hal yang harus dipikirkan NU terkait bagaimana menyelesaikan tantangan yang dihadapi oleh pesantren kita. Kemudian, bagaimana Nahdliyin melanjutkan teradisi amaliyah mereka.

 

"Tentu itu semua akan kita pikirkan bersama dan semoga mendapatkan jalan keluar dengan pertolongan Alllah SWT," jelasnya.

 

Pihaknya berharap meskipun ada keterbatasan jangan sampai menghentikan hikmah kepada Nahdlatul Ulama, kepada masyarakat dan kepada bangsa. "Terus menghidupkan wadzifah yang diijazahkan oleh para guru, kiai, masyayikh untuk memohon perlindungan Allah SWT dan memohon diteguhkan kesabaran untuk menjalani pandemi ini," kata Gus Yahya.

 

Atas nama pribadi dan atas nama jajaran Syuriyah PBNU, ia menyampaikan ucapan Selamat Idul Fitri kepada jajaran PBNU dan PWNU se-Indonesia. Menurutnya, masyarakat mendapatkan pengalaman yang unik di tengah wabah yang meningkatkan penghayatan tentang kejatidirian meneguhkan iman dan Islam.

 

"Mudah-mudahan dapat menambahkan wawasan kita bagaimana khidmah yang hakiki seharusnya kita jalankan," tegasnya.

 

Acara yang berlangsung khidmat tersebut dihadiri secara virtual oleh Ketua Umum PBNU KH Aqil Siradj dan seluruh PWNU se-Indonesia. Adapun akhir acara ditutup doa oleh AGH KH Sanusi Baco, Rais Syuriyah PWNU Sulawesi selatan.

 

Kontributor: Mochamad Ronji

Editor: Kendi Setiawan