Nasional

Gus Yusuf: Hamparan Sajadah itu Bernama Indonesia

Ahad, 30 Agustus 2020 | 16:45 WIB

Gus Yusuf: Hamparan Sajadah itu Bernama Indonesia

Ilustrasi hamparan Tanah Air Indonesia. (Foto: Freepik)

Jakarta, NU Online 
Diciptakannya manusia oleh Allah SWT di muka bumi ini tiada lain adalah untuk beribadah. Hal ini sudah jelas ditegaskan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an surat adz-Dzaariyaat ayat 56.


Hal tersebut dikatakan KH Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) dalam sebuah pengajian daring, Ahad (30/8). Untuk melaksanakan tugas utama ini, manusia membutuhkan situasi kondusif yang penuh ketenangan dan kenyamanan.


“Tidak akan bisa beribadah dengan tenang, jika dalam sebuah negara tidak ada kemerdekaan dan terus dalam situasi konflik berkepanjangan. Maka Tanah Air Indonesia, mulai bumi, hingga lautan luas dari Sabang sampai Merauke itu adalah hamparan sajadah kita untuk beribadah,” kata Gus Yusuf.


Pengasuh Pesantren Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah ini mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk mempertahankan sajadah besar bangsa Indonesia untuk beribadah. Oleh karena itu, mempertahankan kemerdekaan NKRI merupakan sebuah kewajiban. Karena ini menjadi sarana beribadah kepada Allah SWT.


Ma la yatimmul wajibu illa bihi fa huwa wajibun. (Jika) Sesuatu yang wajib itu tidak bisa sempurna dengan wujudnya perkara yang baru, maka perkara yang baru itu hukumnya ikut menjadi wajib,” ungkapnya mengutip sebuah kaidah fiqih yang masyhur.


Menurut Gus Yusuf, semua umat beragama tentu tidak akan tenang dalam beribadah, menuntut ilmu, dan shalat misalnya, jika tidak ada kemerdekaan dalam negara. Maka, memperjuangkan dan menjaga kemerdekaan itu hukumnya adalah menjadi wajib.


“Memang yang wajib itu ibadahnya. Akan tetapi, tanpa NKRI, tanpa kedamaian, tanpa kemerdekaan, kita tidak bisa merasakan itu (beribadah dengan tenang). Maka wajib hukumnya menjaga NKRI,” tegasnya..


“Cintailah Tanah Airmu, karena Indonesia adalah hamparan sajadah ibadahmu. Tanpa kemerdekaan, takkan sempurna ibadahmu,” sambung putra KH Chudlori ini.


Gus Yusuf mengingatkan pula bahwa Indonesia dikaruniai oleh Allah SWT kebhinekaan dengan berbagai macam agama, suku, budaya, dan bahasa. Sehingga untuk menjaga ketenangan dan kedamaian dalam bribadah, setiap individu harus mampu menghormati ibadah orang lain sesuai dengan keyakinan masing-masing. 


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Musthofa Asrori