Jakarta, NU Online
Ketua Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU), Habib Ali Hasan Al Bahar menyampaikan enam prinsip dalam pengelolaan program kerja LAZISNU. Enam semangat pengelolaan lembaga filantropi itu terangkum dalam akronim “MANTAP”.
Hal ini disampaikan dalam sambutannya pada acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LAZISNU 2022 yang digelar selama tiga hari, 16-18 Desember 2022 di Hotel Golden Boutique, Jalan Angkasa Nomor 1 Kemayoran, Jakarta Pusat.
“Harapannya, LAZISNU mampu beradaptasi secara kreatif sekaligus berpegang teguh pada moto yakni sebagai lembaga yang MANTAP: Modern, Akuntabel, Transparan, Amanah, dan Profesional,” tegas Habib Ali Hasan Al Bahar.
Ia juga menyebutkan bahwa terdapat lima pilar program garapan LAZISNU yang mencangkup bidang pendidikan; ekonomi; kesehatan; lingkungan dan kebencanaan; serta dakwah kemanusiaan.
Lima program tersebut, sambungnya, difungsikan guna menunjang pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs).
“Lima pilar tersebut juga mendukung dan memberi kontribusi pada tujuan pembangunan berkelanjutan di antaranya; pendidikan berkualitas; kehidupan sehat dan sejahtera; tanpa kelaparan; tanpa kemiskinan; air bersih dan sanitasi layak; energi bersih dan terjangkau; penanganan perubahan iklim; serta kemitraan untuk mencapai tujuan,” jabar Habib Ali.
Pada kesempatan itu, Habib Ali juga menyampaikan terima kasih kepada segenap jajaran pengurus LAZISNU dari tingkat cabang hingga pusat atas kontribusi yang diberikan untuk kelangsungan kegiatan yang mengusung tema “Menjadi Lembaga Filantropi Islam Terkemuka” itu.
“Terima kasih kepada teman-teman yang sudah menyusun guna memberi arah yang jelas dan sistematis, rencana strategis (Renstra) itu perlu diturunkan ke dalam road map dan tahapan pencapaian dalam mencapai dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) untuk mensejahterakan dan membangun kemandirian umat,” ungkap dia.
Melalui renstra tersebut, ia mengharapkan pilar program dan dukungan terhadap SDGs itu bisa terlaksana dengan baik.
“Kami mengundang para peserta dari perwakilan pengurus LAZISNU PWNU dari 23 provinsi, LAZISNU PCNU dari 190 kabupaten/kota, dan 13 LAZISNU dari PCINU 13 negara,” tuturnya.
Targetkan himpun Rp 7,5 triliun dana ZIS
Habib Ali juga menyatakan optimismenya melalui target penghimpunan dana ZIS oleh LAZISNU yang mencapai Rp 7,5 triliun para periode kepemimpinan LAZISNU 2022-2027.
“Kita semua juga sering mendengar jumlah warga NU lebih dari 100 juta jiwa. Kami yakin banyak muzzaki (orang yang berzakat), munfiq (orang yang berinfak), dan muhsinin (orang yang berlaku baik) yang berarti itu adalah sebuah potensi cukup besar. Kita bisa menargetkan perhimpunan LAZISNU pada periode ini mampu sampai Rp 7,5 triliun,” pungkasnya.
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Syakir NF
Terpopuler
1
Pertemuan KH Hasyim Muzadi dengan Komandan Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah
2
Cara Mengingatkan Anak yang Berisik ketika Khutbah Jumat
3
Kirim 20 Santri ke Amerika Serikat, Dirjen Pendis Dorong Pesantren Kejar Kemajuan
4
Imam Masjid Nabawi Madinah Puji Perkembangan Ilmu Keislaman di Pesantren NU
5
Ini Makna dan Filosofi Logo Hari Santri 2024
6
Hari Santri 2024, Ketua PBNU Ingatkan untuk Terus Berjuang Isi Kemerdekaan
Terkini
Lihat Semua