Nasional

Indonesia Relatif Baik dalam Melawan Terorisme

NU Online  ·  Rabu, 24 April 2019 | 16:20 WIB

Indonesia Relatif Baik dalam Melawan Terorisme

Marlis Herni Afridah

Jakarta, NU Online 
Para teroris kerap kali melancarkan aksinya di tempat-tempat umum dengan target warga sipil sebagai bentuk penyampaian aspirasi dan kepentingan politiknya. Minimnya peristiwa keramaian tempat umum dengan aksi teror dipandang sebagai keberhasilan Indonesia sebagai negara dengan perlawanan terhadap terorismenya yang cukup baik.

"Indonesia adalah salah satu negara dengan kualitas konter-terorisme yang relatif baik," tulis Marlis Herni Afridah, akademisi Nanyang Technological University, Singapura, melalui akun Facebooknya pada Selasa (23/4).

Hal Itu, katanya, alasan kenapa Asian Games terselenggara aman, aksi massa 212 berjalan aman, kampanye para capres di Gelora Bung Karno juga berjalan aman.

"Tiga contoh di atas kusebut karena organisasi teroris sangat suka dengan kerumunan massa, berkumpulnya banyak orang di satu tempat, untuk melancarkan agendanya," lanjutnya.

Kondisi yang aman semacam itu, menurutnya, bukan muncul dari ruang hampa. Kondisi aman seperti itu tentu diupayakan oleh banyak pihak setiap jam, menit, detik.

"Event-event yang berjalan aman di bumi Indonesia sedikit banyak adalah refleksi keamanan nasional," kata perempuan yang pernah studi di Lee Kwan Yew School of Public Policy, Singapura itu.

Marlis juga mengungkapkan bahwa keamanan nasional adalah kombinasi kerja banyak pihak baik pemerintah maupun masyarakat luas. "Dibalik amannya kita sehari-hari dari berbagai aksi teror ada kerja intelejen, Densus 88, badan keamanan, TNI, Polri, dan tentu saja semua anggota masyarakat yang punya itikad baik menjaga negeri ini tetap aman dan damai," ujarnya.

Sayangnya, atmosfer demikian tak didapati di Sri Lanka sehingga masyarakat di sana harus membayar mahal dengan melayangnya ratusan jiwa korban. Padahal, menurut laporan New York Times, sinyal bahaya itu sudah ditangkap, tetapi diabaikan begitu saja oleh elit pemerintahnya yang tengah asik berseteru dalam perpolitikannya. (Syakir NF/Abdullah Alawi)