Nasional MQKN 2023

Ini Tips Para Peserta Raih Juara MQKN 2023

Sen, 17 Juli 2023 | 19:00 WIB

Ini Tips Para Peserta Raih Juara MQKN 2023

Para juara MQKN 2023 foto bersama usai menerima penghargaan di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Ahad (16/7/2023). (Foto: Humas Pendis)

Lamongan, NU Online

Langit malam begitu indah di langit Lamongan, semilirnya angin berhembus dengan mesra. Tenda utama Musabaqah Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) 2023 penuh sesak santri dari berbagai penjuru tanah air. Di antara mereka, terdapat para finalis yang sedang harap-harap cemas, tidak sabar menunggu pengumuman. Sementara sisanya penasaran ingin mengetahui, sekaligus menyaksikan siapa yang menjadi juara MQKN 2023 serta menggenapi kebahagiaan rekan-rekannya yang berhasil menjadi terbaik.


Panggung penuh dengan riuh tepuk tangan, tatkala Sekretaris Dewan Hakim MQKN 2023 KH Ahmad Rusdi menyebut satu persatu nama-nama yang berhasil menjadi juara pada Marhalah Ula Musabaqah Qiraatil Kutub. Penyebutan juara dimulai dari Fiqih Putra, Juara Harapan 3, Juara Harapan 2, Juara Harapan 1, Juara 3, Juara 2, Juara 1, kemudian dilanjutkan dengan Fiqih Putri, begitu seterusnya sampai semua yang menjadi juara pada Marhalah Ula, selesai diumumkan. Untuk selanjutnya kemudian dilakukan penyerahan medali di atas panggung


Nampak rona bahagia bercampur haru menyeruak jelas di wajah mereka. Mata mereka berkaca-kaca, seperti tak kuasa menahan air mata, tetapi malu untuk menangis. Setiap kali nama juara disebutkan, tepuk tangan penonton terdengar dengan jelas menandai keikutsertaan mereka dalam suasana bahagia.


Daffa Muhammad Ja’far (14) dari Kafilah Lampung mengaku kaget bisa menjadi Juara 1 Nahwu Ula Putra. Tak pernah terbayang sekali pun dalam benak pikirannya, ia bisa mendapatkan Juara 1. Ia mengaku ketika namanya lolos pada babak final, juga tidak menyangka.


“Perasannya sih senang banget yah. Alhamdulillah, senang banget bisa sampai menjadi Juara 1. Sadar semua ini atas kehendak Allah. Nggak ada rahasia apa-apa. Intinya belajar,” ujar santri Pondok Pesantren Madarijul Ulum Bandar Lampung.


Daffa mengaku banyak mendapatkan banyak pengalaman di gelaran MQKN 2023, di antaranya belajar mengenal teman dari daerah lain, dan belajar untuk memahami kitab lebih dalam. Ke depannnya, ia ingin mencari pengalaman di bidang lain.


Ia menjelaskan tidak ada kiat khusus, yang dilakukan hanya belajar seperti biasa, dan tentu saja disertai dengan doa. Untuk di pesantren tempat dia belajar, menggunakan sistem PDF (Pendidikan Diniyah Formal), yaitu pesantren dengan sistem formal yang mempelajari dan mengkaji kitab-kitab kuning yang sebagaimana diajarkan di pesantren-pesantren pada umumnya.


Sementara itu, Muhammad Khalid Hamzah (14) dari Kafilah Riau yang berhasil menjadi Juara 1 Tarikh Ula Putra, mengaku senang dan bahagia. Sebab usahanya giat dalam belajar bisa membuahkan hasil. Santri Pondok Pesantren Al Munawwarah Riau ini mengaku persiapan yang dilakukan adalah belajar dengan tekun, disertai dengan tawakal.


“Belajar yang tekun, mengulang-ngulang pelajaran, tentu saja tawakal. Dengan adanya kegiatan MQK ini, jadi lebih mengulang-ulang pelajaran lagi dan tentu menambah pengalaman. Tadi Dewan Hakim mengatakan supaya lebih mengulang-ulang ilmu nahwu. Insyaallah lanjut ke Tarikh Wustha,” ujarnya.


Tips belajar darinya yaitu membaca, kemudian langsung mengartikan. Ia berharap ke depannya bisa selalu membanggakan pondok pesantren dan orang tua.


Hal senada juga diungkapkan Putri Naila Muthmainnah (14) dari Kafilah Sumatra Barat. Ia berhasil menjadi Juara 1 Fiqih Ula Putri. Wajah kaget, bercampur haru masih sangat terlihat dengan jelas di Wajahnya.


“Alhamdulillah nggak pernah menyangka bisa seperti ini dan semua nggak terlepas dari izin Allah, guru, dan orang tua,” ujar Santriwati Pondok Pesantren Madrasah Tarbiyah Islam Canduang itu.


Meskipun menjadi Juara 1, ia mengatakan akan lebih semangat lagi dalam belajar “Ustadz berpesan jangan pernah sombong, jangan pernah merasa puas, tetap rendah hati,” imbuhnya. 


Putri mengaku tidak ada tips khusus, belajar seperti biasa, terus latihan setiap malam dan sore selama kurang lebih satu bulan. Naila mengungkapkan ke depannya akan tetap fokus ke ilmu fiqih.


“Alhamdulillah nggak ada masukan dari Dewan Hakim. Tadi (penampilan) di final semuanya lancar. Kemudian, kan kalau kita punya kemampuan, harus mengembangkannya. Jadi akan mengembangkan. Proses belajar seperti biasa sih, harapannya menambah ilmu, menambah pengalaman, menambah pengawasan,” ujarnya.


Kontributor: Malik Ibnu Zaman