Nasional

Inilah Negara-negara Afrika yang Akan Dijelajahi Hakam Mabruri dengan Sepeda

Rab, 18 Desember 2019 | 11:00 WIB

Inilah Negara-negara Afrika yang Akan Dijelajahi Hakam Mabruri dengan Sepeda

Hakam Mabruri mengenakan kaus bergambar Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari saat berangkat ke Mesar dari Jakarta. (Foto: NU Online/Abdullah Alawi)

Jakarta, NU Online 
Hakam Mabruri akan menjelajahi negara-negara di benua Afrika dengan sepeda. Warga NU asal Desa Gading, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur ini, memulai penjelajahan dari Kairo, Mesir. 

Hakam berangkat ke Kairo pukul 17.35 dari bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Selasa (17/12) dengan menggunakan pesawat Etihad. Dalam jadwal, ia singgah terlebih dahulu di Abu Dhabi, kemudian tiba di Kairo, pukul 05.15. 

Dari Kairo inilah, Hakam akan menjelajahi negara-negara Afrika. Negara-negara tersebut adalah Mesir, Sudan, Ethiopia, Kenya, Uganda, Rwanda, Tanzania, Mozambique, Malawi, Zambia, Zimbabwe, Botswana, Namibia, dan Afrika Selatan.

“Perjalanan ini akan berakhir di Cape Town, Afrika Selatan,” ujar anggota Gerakan Pemuda Ansor di daeranya ini. 

Di Afrika Selatan, kata Hakam, salah satu destinasi yang akan dikunjunginya adalah petilasan ulama asal Indonesia, Syekh Yusuff Makassari. Ulama kelahiran Makassar tersebut merupakan seorang yang gigih melawan penjajahan Belanda sehingga pernah dibuang ke Banten, ke Srilangka, dan terakhir hingga wafatnya dibuang ke Afrika Selatan. Namun, jenazahnya belakangan dipulangkan ke kampung halamannya. 

Menurut lulusan Pondok Pesantren An-Nur II Kabupaten Malang ini, di setiap negara ia akan mengunjungi rumah-rumah ibadah bersejarah dan terkenal. Tak hanya masjid, tapi setiap agama, bahkan agama lokal Afrika. Di rumah-rumah ibadah itu, ia akan melakukan dialog dengan pemeluk dan pemuka agamanya.

“Di situlah saya akan menceritakan Islam Indonesia, Islam yang damai, Islam yang rahmatan lil alamin,” ungkap mahasiswa Jurusan Pertanian Universitas Raden Rahmat (Unira) Malang ini.  

Hakam menambahkan, perjalanannya selama di Afrika ini diperkirakan akan menghabiskan waktu 12 bulan lebih. Sehingga kemungkinan besar, ia akan pulang pada awal tahun 2021.

“Jadi, saya pulang tahun 2021. Sampai ketemu di tahun 2021,” ungkapnya dengan senyum lebar. Padahal yang akan dilewatinya adalah wilayah-wilayah yang tak pernah dijelajahinya, hanya diketahui melalui peta. Dan dalam waktu yang tidak sebentar. 

Sebagai warga NU, pada Oktober, Hakam menyempatkan diri ke PBNU, meminta doa kepada para kiai. Salah satunya KH Said Aqil Siroj. 

Pewarta: Abdullah Alawi
Editor: Alhafiz Kurniawan