Nasional

Inilah Pokok Pikiran dan Rekomendasi Hasil Rakornas Lakpesdam NU Ke-6

Sen, 24 Desember 2018 | 12:30 WIB

Bekasi, NU Online
Setelah digelar selama tiga hari mulai 22-24 Desember 2018, Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Ke-6 Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) menghasilkan 6 pokok pikiran dan rekomendasi untuk keadilan dan kemanusiaan semesta.  

Pokok pikiran dan rekomendasi hasil Rakornas yang dihadiri perwakilan Pengurus Lakpesdam NU baik dari dalam negeri maupun luar negeri, serta menghadirkan para pemateri yang mumpuni ini dihasilkan berdasarkan pengamatan terhadap tren tantangan global, peluang bonus demografi, dan satu abad Nahdlatul Ulama pada tahun 2026 mendatang.

Di antara poin penting yang dihasilkan yakni pentingnya memprioritaskan kekuatan dan potensi ekonomi lokal, pengembangan ekonomi kreatif rakyat, berorientasi pada kemandirian ekonomi rakyat. Terkait politik, Lakpesdam NU menolak politik kebohongan, politik kebencian, dan politik uang, serta cara-cara koruptif lainnya.

Inilah 6 Poin Pikiran dan Rekomendasi Rakornas Ke-6 Lakpesdam NU 2018:

1.Dalam menghadapi revolusi industri 4.0, Lakpesdam mendorong arus baru perekonomian Nusantara yang berkeadilan dan berkelanjutan, dengan cara memprioritaskan kekuatan dan potensi ekonomi lokal, pengembangan ekonomi kreatif rakyat, berorientasi pada kemandirian ekonomi rakyat, dan berasaskan pada sistem ekonomi Nusantara yang sehat, adil, dan inovatif pada perkembangan teknologi digital.  

2.Dalam menghadapi gejolak pemikiran dan ideologi yang berkembang dewasa ini, Lakpesdam meneguhkan paradigma berpikir yang kritis dan inovatif berbasis pada nilai-nilai toleransi (tasamuh), moderasi (tawassuth), dan keseimbangan (tawazun) melalui penggunaan berbagai macam pranata sosial, seperti tradisi keagamaan, pendidikan, kebudayaan, kesenian, dan kesusasteraan dalam rangka membentuk karakter Islam Nusantara yang bermartabat.

3.Dalam menghadapi tahun politik (Pilpres dan Pileg tahun 2019), Lakpesdam tetap konsisten memperkuat masyarakat sipil (civil society) dalam rangka memperkokoh pondasi kehidupan berbangsa dan bernegara melalui proses demokrasi dan politik kebangsaan yang bersih, jujur, adil, dan berakhlak karimah. Dalam membangun demokrasi, Lakpesdam menolak politik kebohongan, politik kebencian, dan politik uang, serta cara-cara koruptif lainnya.

4.Dalam rangka menghadapi peluang bonus demografi, Lakpsdam akan merevitalisasi desain pendidikan dan pengkaderan yang responsif dan berkelanjutan dalam rangka mengisi dan memengaruhi delapan kelompok strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Lakpesdam akan konsisten memperkuat dan meluaskan pendidikan dan kaderisasi di lingkungan NU, baik kader ulama, kader penggerak, kader fungsional, kader profesional, dan kader struktural untuk kemaslahatan umat manusia (mashalihul ‘ibad).  

5.Dalam rangka menyongsong satu abad NU, LAkpesdam akan menggali, mendata, dan mendokumentasikan berbagai khazanah pemikiran, praksis sosial terbaik, dan inovasi-inovasi transformatif yang bersifat local genuine dan tak terperhatikan oleh para peneliti untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, keagamaan, dan peradaban yang berkeadilan dan bermartabat.

6.Untuk mewujudkan semua mandat tersebut, Lakpesdam akan terus memperkuat jejaring dan kerjasama antar-Lakpesdam se-Indonesia dan Lakpesdam di negara lain, serta kerjasama Lakpesdam dengan pihak-pihak lain, di tingkat lokal, nasional, maupun internasional untuk memperkokoh peran strategis Lakpesdam dalam membangun tata kehidupan manusia yang adil dan bermartabat.

(Red: Muhammad Faizin)