Nasional

Inilah Program HPN 2022-2027: Penguatan Organisasi hingga Edukasi Bisnis

Kam, 9 Juni 2022 | 16:30 WIB

Inilah Program HPN 2022-2027: Penguatan Organisasi hingga Edukasi Bisnis

Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Tyovan Ari Widagdo. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Tyovan Ari Widagdo menyebutkan beberapa program utama yang akan dijalankan selama lima tahun masa kemimpinannya, hingga 2027 mendatang.
 

Menurutnya, peran HPN sangat besar untuk memberdayakan para pengusaha Nahdliyin dari yang paling bawah sampai atas. Dari situlah, HPN kemudian merancang berbagai program yang bertujuan untuk mendampingi para pengusaha Nahdliyin.


Program-program itu akan dimulai dari HPN Strong yang akan dijalankan sebagai upaya penguatan organisasi dan struktur sampai level terbawah. Kemudian HPN Network, untuk menguatkan jejaring para pengusaha Nahdliyin dan bersilaturahim satu sama lain sehingga dapat mengambil manfaat dari adanya jejaring itu.


Kemudian ada Program HPN Capital yang dimaksudkan untuk membantu para pengusaha Nahdliyin dari berbagai level terhadap akses permodalan. Lalu Program HPN Academy yang menjadi ujung tombak untuk mengedukasi dan meningkatkan level kemampuan para pengusaha Nahdliyin dalam berbisnis.


“Inilah program-program fokus yang akan kita lakukan. Tentunya program ini juga butuh dukungan. HPN juga siap menjadi mitra utama dan mitra strategis dari pemerintah Indonesia untuk ikut membantu menguatkan perekonomian kita terutama di sektor UMKM,” ungkap Tyovan dalam Pelantikan PP HPN di Hotel Sultan Jakarta, pada Rabu (8/6/2022) malam.


Menurut Tyovan, UMKM selalu menjadi penguat di dalam masa-masa krisis. UMKM telah mampu menjaga sektor ekonomi Indonesia dalam kondisi sulit sehingga negeri ini tetap mampu bertahan dari krisis berkepanjangan.


“HPN juga siap menggerakkan ekonomi Nahdliyin dan berkontribusi terhadap pengembangan ekonomi Indonesia,” tegas Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini.


Setelah dilantik, jajaran kepengurusan PP HPN menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Muskernas) pada Kamis (9/6/2022) hari ini. Ia mengaku akan segera berlari kencang untuk membawa program-program yang akan ditetapkan. Sebab program-program tersebut menjadi sangat krusial agar HPN dapat segera bergerak.


“Karena dengan kondisi sekarang, kita tetap ingin membantu ekonomi kita terus bergerak, sehingga HPN dan seluruh masyarakat Indonesia bisa memanfaatkan kondisi ekonomi yang sekarang sedang dalam banyak tantangan,” ungkap Tyovan.


Tyovan mengingatkan bahwa misi utama HPN adalah menggerakkan dan menguatkan ekonomi Nahdliyin. Terutama dalam mendukung dakwah para ulama dan kiai NU, untuk menyebarkan Islam yang mampu menghargai perbedaan.


Lebih lanjut, Tyovan menegaskan, HPN merupakan sebuah organisasi tempat berkumpul para pengusaha, pedagang, dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang tersebar di seluruh Indonesia.


Ia menuturkan bahwa dari total sekitar 60 juta UMKM yang ada di Indonesia, 10 juta di antaranya adalah warga NU. Ia menambahkan juga bahwa para pengusaha Nahdliyin sebenarnya sudah lahir sejak Nahdlatut Tujjar didirikan pada 1918, beberapa tahun sebelum Perkumpulan NU dilahirkan.


Saat itu, Nahdlatut Tujjar hadir dalam semangat untuk menggerakkan ekonomi masyarakat Indonesia, terutama mendukung ulama untuk mendukung dakwah dan perjuangan dalam masa kemerdekaan bangsa Indonesia.


“Semangat itulah yang terus mengalir sampai hari ini. Saya melihat, kebangkitan itu mulai hadir melalui HPN. Karena itulah perjuangan kita tidak hanya perjuangan ekonomi, tapi juga bagian dari perjuangan dakwah kita. Bangkit dan bertumbuh untuk ekonomi Nahdliyin yang semakin mantap dan untuk penguatan ekonomi Indonesia yang semakin kuat,” tegas Tyovan.


Sebagai pemimpin dari perkumpulan para pengusaha Nahdliyin, Tyovan mengingatkan para pengurus dengan mengutip pesan dari Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). Pesan itu adalah bahwa kata harus menjadi kerja, dan kerja harus memiliki hasil yang nyata.


“Inilah yang saya pesankan kepada pengurus yang sekarang dilantik. Kita akan bergerak cepat tidak ada santai-santai. Pesan juga dari ketum (Gus Yahya) bahwa ekonomi untuk kepengurusan sekarang menjadi salah satu pilar utama, karena dengan kemandirian ekonomi maka peran besar NU akan menjadi semakin besar lagi,” pungkasnya.


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Muhammad Faizin