Muhammad Faizin
Penulis
Jakarta, NU Online
Hari Raya Idul Fitri atau biasa disebut Lebaran merupakan momentum bahagia bagi umat Islam di berbagai penjuru dunia khususnya di Indonesia. Tak hanya religius, Lebaran juga menyimpan budaya dan tradisi unik di seluruh Indonesia. Kearifan lokal ini diwariskan secara turun temurun sebagai ciri khas masing-masing provinsi. Berbagai tradisi unik dan penuh makna muncul untuk menandai dan menambah semarak lebaran di berbagai daerah di Indonesia.
Beberapa tradisi Lebaran di Indonesia telah dirangkum dan diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam buku Mudik dan & Tradisi Unik Lebaran. Dalam buku yang diakses NU Online pada Sabtu (22/4/2023), disebutkan beberapa tradisi unik yang tersebar di pulau-pulau besar di Indonesia.
1. Tradisi Lebaran di Sumatra
Makmeugang/Meugang – Aceh
Dalam tradisi ini, warga berduyun-duyun ke pasar untuk membeli daging sebagai hidangan di Idulftri. Bisa dibilang ini sebagai hadiah karena berhasil menjalankan puasa selama satu bulan
Batobo – Riau
Bagi warga masyarakat asli Riau pasti tidak asing dengan tradisi ini. Para perantau yang mudik Lebaran langsung disambut dengan perayaan ini, begitu datang ke kampung halaman. Mereka diarak dengan menggunakan rebana mengelilingi kampung
Ronjok Sayak/Bakar Gunung Api – Bengkulu
Tradisi ini dilakukan dalam bentuk batok kelapa yang ditumpuk menggunung lalu dibakar (bakar gunungan) dan dilakukan pada malam takbiran atau malam ke-27. Masyarakat Serawai membakar batok kelapa yang sudah disusuk menyerupai sate untuk bersyukur kepada Allah serta sebagai ungkapan doa supaya keluarga yang sudah meninggal diberi ketenangan
Badulang – Bangka
Tradisi ini berupa salaman setelah sholat Ied, lalu kumpul lagi untuk makan bersama di halaman masjid. Makanannya ditutup dengan tudung saji dan dilanjutkan dengan pesta makan.
2. Tradisi-tradisi Idul Fitri di Jawa dan Madura
Lebaran Betawi
Tradisi ini mulai diselenggarakan sejak 2008 hingga sekarang setiap tahunnya. Diisi dengan berlebaran ala masyarakat Betawi sekaligus menikmati atraksi kebudayaan dan masakan khas Betawi seperti kerak telor, soto betawi, dodol, dan lain-lain
Ngadongkapkeun - Banten
Acara ini dilakukan pada saat setelah salat Idulfitri. Merupakan ucapan persembahan doa sebagai rasa syukur kepada Allah dan dilanjutkan dengan sungkeman kepada yang lebih tua
Grebeg Syawal – Yogyakarta
Merupakan ritual yang dilakukan pada 1 Syawal dengan membawa gunungan lanang ke Masjid Gede Kraton Yogyakarta. Gunungan merupakan simbol sedekah sultan kepada rakyat Yogyakarta dan nantinya gunungan tersebut akan didoakan serta dibagikan
Pawai Pegon - Jember
Diadakan pada hari lebaran ketujuh, dengan cara gerobak ditarik oleh dua ekor sapi dan dihiasi dengan janur kuning. Masing-masing gerobak terdapat satu keluarga yang membawa ketupat beserta lauknya yang berasal dari hasil bumi. Tempat tujuannya adalah pantai sebagai lokasi agenda makan bersama dilaksanakan antar warga
Tellasan Topak (Lebaran Ketupat) – Madura
Dilaksanakan pada hari ketujuh setelah hari raya Idul Ftri dengan memakan ketupat bersama. Uniknya, perempuan di sana mengantarkan makanan ke tempat orang yang lebih tua dengan meletakkannya pada nampan di atas kepala
3. Tradisi-tradisi Idul Fitri di Bali dan Nusa Tenggara
Ngejot - Bali
Tradisi membagi-bagikan makanan, minuman, dan buah-buahan kepada tetangga atau sekitar. Ditujukan sebagai rasa terima kasih
Perang Topat - Lombok
Tradisi ini dilakukan setelah 6 hari Idul Fitri. Dilakukan dengan cara saling melempar ketupat. Ditujukan sebagai ungkapan rasa syukur
Bakar Ilo Sanggari – NTB
Merupakan tradisi dibuatnya lentera sebelum Idul Ftri. Lentera terbuat dari bambu dan dililit binyak biji jarak. Lentera ini untuk dibakar dan akan dipasang di sekitar rumah. Masyarakat NTB percaya bahwa dengan menyalakan lentera, malaikat serta roh leluhur akan datang dan memberikan berkah saat lebaran
4. Tradisi-tradisi Idulfitri di Sulawesi, Kalimantan dan Maluku
Kalimantan, Meriam Karbit – Pontianak
Diselenggarakan pada saat malam takbiran. Warga yang tinggal di sekitar tepi sungai Kapuas akan membuat meriam karbit berukuran besar
Tumbilotohe – Gorontalo
Tiga hari menjelang hari raya warga Gorontalo akan memasang lampu minyak di depan rumahnya . Untuk jumlah lampu yang terpasang disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga
Binarundak – Sulawesi Utara
Merupakan tradisi makan nasi jaha dalam bambu yang nantinya akan dibakar menggunakan serabut kelapa. Nasi Jaha sendiri terdiri dari campuran jahe, beras ketan dan santan. Pelaksanaan tradisi ini dilakukan kira-kira hari ketiga lebaran
Pukul Sapu – Maluku
Tradisi unik Idul Ftri yang cukup ekstrem. Mempertemukan dua kelompok pemuda dari desa Mamala dan Morela yang akan saling memukul sapu. Sapu terbuat dari lidi pohon enau. Tradisi ini sangat ampuh untuk merekatkan persaudaraan antar dua desa.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Syakir NF
Terpopuler
1
Pertemuan KH Hasyim Muzadi dengan Komandan Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah
2
Cara Mengingatkan Anak yang Berisik ketika Khutbah Jumat
3
Kirim 20 Santri ke Amerika Serikat, Dirjen Pendis Dorong Pesantren Kejar Kemajuan
4
Ini Makna dan Filosofi Logo Hari Santri 2024
5
Imam Masjid Nabawi Madinah Puji Perkembangan Ilmu Keislaman di Pesantren NU
6
Hari Santri 2024, Ketua PBNU Ingatkan untuk Terus Berjuang Isi Kemerdekaan
Terkini
Lihat Semua