Nasional

IPNU Harus Kader Pelajar Sesuai dengan Zamannya

Ahad, 20 Oktober 2019 | 15:45 WIB

IPNU Harus Kader Pelajar Sesuai dengan Zamannya

Hasan Chabibie (kanan) saat menjadi narasumber pada Ngaji Riset di Pondok Pesantren Minhadlul Ulum, Pesawaran, Lampung, Sabtu (19/10). (NU Online/Syakir NF)

Lampung, NU Online
Zaman berkembang begitu pesatnya. Perubahan teknologi bergerak dengan cepat. Tak ayal, hal tersebut juga menuntut langkah tangkas untuk menghadapinya.

Melihat fakta yang demikian, Hasan Chabibie, Kepala Bidang Jaringan Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), mengingatkan agar Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dapat mengader para pelajar sesuai dengan zamannya.

"Kaderlah adik-adik kita sesuai dengan zamannya," katanya pada Ngaji Riset pada Konferensi Besar (Konbes) dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) di Pondok Pesantren Minhadlul Ulum, Pesawaran, Lampung, Sabtu (19/10).

Kalimat demikian ia tiru dari Sayidin Ali bin Abi Thalib yang menyatakan agar mendidik anak sesuai zamannya. Hal itu beralasan karena mereka nanti akan hidup tidak sezaman dengan masa yang tengah kita hadapi di era terkini.

Pandangan demikian, menurutnya, akan sangat menentukan arah kaderisasi ke depannya. "Ini akan sangat berpengaruh terhadap pola kaderisasi," kata pria yang pernah menjadi ketua Pimpinan Wilayah IPNU Jawa Tengah itu.

Pendekatan, cara, dan pola itu, menurutnya, memungkinkan berubah karena mengikuti perkembangan zaman. Jika pendekatan substantif yang digunakan, katanya, kaderisasi akan dapat sesuai dengan zamannya.

Lebih lanjut, Hasan juga mengingatkan bahwa IPNU merupakan anak kandung Nahdlatul Ulama yang harus didlsadari aecara penuh. Karenanya, ia meminta agar posisi opini IPNU harus disesuaikan dengan NU. "Kita harus melakukan standing opnion yang pas dari organisasi agar tidak lari dari NU," tegasnya.

Tak hanya itu, sebagai organisasi pelajar dan santri, IPNU juga harus dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka. "IPNU sebagai organisasi kepelajaran keilmuan, tolong untuk kemudian terus bisa menjawab kebutuhan basic pelajar dan santri NU secara khusus dan masyarakat Indonesia secara umum," katanya.

Sebab, lanjutnya, bertahannya organisasi, menurutnya, karena kemampuan menjawab kebutuhan tersebut. Jika tidak kreatif, maka riwayat organisasi itu akan selesai. Sebaliknya, selama masih bisa memenuhi kebutuhan dasar anggota, kader, dan target yang disasarnya, organisasi tersebut akan terus berkembang.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh perwakilan dari PW IPNU se-Indonesia yang hadir pada Konbes dan Rakernas IPNU 2019. Hadir pula kader-kader IPNU dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Lampung.

Pewarta: Syakir NF
Editor: Abdullah Alawi
Â