Nasional HAJI 2023

Jamaah Haji Lansia dan Penyandang Disabilitas Dapat Perlakuan Khusus

Kam, 8 Juni 2023 | 06:00 WIB

Jamaah Haji Lansia dan Penyandang Disabilitas Dapat Perlakuan Khusus

Pemberangkatan jamaah haji asal Banten, Rabu (7/6/2023). Banyak dari mereka adalah lansia sehingga mendapatkan perlakuan khusus seperti disediakan kursi roda. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG), Cecep Khairul Anwar menjelaskan, penyelenggaraan haji tahun ini menggunakan tagline 'Haji Ramah Lansia'. Oleh karena itu, akan ada petugas khusus yang membantu lansia dan penyandang disabilitas dalam melaksanakan rukun Islam yang kelima.


Hal itu disampaikan Cecep ketika ditanya, apakah para jamaah yang memakai kursi roda atau mungkin penyandang disabilitas mendapat perlakuan khusus?


"Nah, karena tagline 'Ramah Lansia' maka pemerintah pun membentuk kepanitiaan tersendiri, yaitu Bidang Lansia. Nah, Bidang Lansia inilah yang akan memantau, membantu terkait dengan lansia dan melakukan koordinasi," terang Cecep kepada NU Online saat pemberangkatan 388 jamaah haji asal Banten dan 5 personel PPIH dari Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) Rabu (7/6/2023) petang.


Pengamatan NU Onlne, dari 388 jamaah tersebut banyak terdapat jamaah lansia dan jamaah yang memakai kursi roda.


Cecep menerangkan, karena keterbatasan panitia, pihaknya juga meminta kepada semua jamaah, termasuk elemen-elemen petugas yang ada di kloter, seperti kepala regu (Karu), kepala rombongan (Karom) dan lainnya untuk bahu-membahu dan saling membantu.


​​​​​​​"Anggaplah yang sepuh itu orang tua kita. Maka kita berharap jamaah ini harus banyak menjadi Uwais Qarni, yang terkenal di langit, di dunia enggak terkenal. Artinya gara-gara dia membatu ibunya untuk melaksanakan ibadah haji," harapnya.


Cecep berharap Allah swt memberikan kemudahan dan kelancaran. Pihaknya pun di Kanwil Kementerian Agama mengaku melakukan ikhtiar batin. Semenjak pukul jam 10.00-12:00 WIB bermujahadah dengan seluruh satker untuk mendoakan kelancaran, kesuksesan, kemabruran ibadah haji.


"Yang namanya doa itu kan sebagai pamungkas dari ikhtiar. Kami ikhtiar-ikhtiar, ya tentu harus ditutup dengan doa, yang selanjutnya tawakkal," ujarnya.


Lolos pemeriksaan kesehatan
Jamaah yang masuk ke Asrama Haji, ia melanjutkan, sudah melalui tiga fase pemeriksaan. Pertama di derahnya masing-masing, kemudian ketika jamaah masuk ke embarkasi, dan diperiksa ulang oleh KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan). KKP inilah yang mengecek layak dan tidaknya jamaah berangkat.


"Alhamdulillah, begitu tadi diperiksa kesehatan jamaah, semuanya bisa berangkat. Walaupun, memang, yang namanya lansia, resti (risiko tinggi), tadi juga mungkin Mas bisa lihat, kursi roda aja lebih dari lima. Tapi kami bermunajat kepada Allah, karena mereka itu memang sudah puluhan tahun mengantre untuk bisa berangkat," kata Cecep.


Kontributor: Ahmad Naufa
​​​​​​​Editor: Kendi Setiawan