Nasional HAJI 2023

Pasien Demensia Mendominasi di Klinik Kesehatan Haji Indonesia Madinah

Sen, 5 Juni 2023 | 21:00 WIB

Pasien Demensia Mendominasi di Klinik Kesehatan Haji Indonesia Madinah

Kepala Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dr M Imran. (Foto: JurnalTV9)

Jakarta, NU Online

Video rekaman seorang jamaah Haji Indonesia viral lantaran mendadak meminta turun dari pesawat untuk memberikan pakan pada ternaknya. Jamaah Haji itu diketahui bernama Juhani (95) asal Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.


Petugas Haji Daerah (PHD) Yuyud Aspiyudin, mengatakan Juhani menderita demensia atau pikun. Yuyud menduga, Juhani mendadak 'kangen' pada ayamnya karena Juhani mempunyai rutinitas memberi pakan ayam. 


Menanggapi kejadian tersebut, Kepala Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dr M Imran membenarkan bahwa jamaah haji lanjut usia (lansia) biasanya memiliki gangguan demensia.


“Ini biasanya ditemukan pada jamaah lansia dengan gangguan yang disebut demensia. Demensia ini biasanya sudah diikuti dengan gangguan berpikir, disorientasi tempat, disorientasi waktu, dan disorientasi orang-orang di sekitarnya,” ungkap dia saat konferensi pers Kementerian Kesehatan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Jemaah Haji Tahun 2023, Senin (5/6/2023).


Imran menyebut, demensia menjadi penyakit dengan jumlah pasien yang mendominasi di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah. Kejadian ini tergolong baru, mengingat jumlah jamaah haji lansia tahun 2023 lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.


"Demensia ini merupakan penyakit yang terbanyak dirawat di KKHI di Madinah. Ini memang satu fenomena tahun ini karena jumlah tahun ini jamaah lansia jauh lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," jabar Imran.


Imran menjelaskan, penanganan dan perawatan bagi jamaah haji dengan gangguan demensia berupa terapi stimulasi kognitif. Perawatan ini bertujuan untuk membantu menstimulasi memori pasien.


“Terapinya adalah memberikan stimulasi kognitif. Jadi, kita kembali menstimulasi memorinya sehingga bisa pulih dan menghilangkan gejala disorientasi yang dialami. Mereka dirujuk ke KKHI Madinah dalam rangka terapi simulasi kognitif,” tutur dia. 


Setelah mendapatkan terapi, lanjut dia, pasien akan kembali seperti sedia kala, kembali mengingat keberadaan mereka di Tanah Suci Makkah. 


Meski begitu, ia mewanti-wanti jamaah haji penderita demensia agar tetap waspada, mengingat penyakit tersebut dapat muncul sewaktu-waktu. 


“Tetapi perlu tetap diwaspadai karena gejala ini sewaktu-waktu kembali muncul, terutama dipicu oleh kelelahan dan dehidrasi,” katanya.


Adapun pencegahan yang dapat dilakukan, sambung dia, adalah dengan beristirahat yang cukup dan tidak memaksakan diri untuk beraktivitas.


“Jamaah lansia sangat disarankan mereka beristirahat cukup dan tidak memaksakan diri beraktivitas di luar gedung, terutama yang bisa memicu kelelahan akibat cuaca panas,” papar dia.


Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Muhammad Faizin