Nasional

Jelang 100 tahun NU, Tingkatkan SDM Bidang Sains-Teknologi dan Perkuat Kolaborasi

Sen, 8 Februari 2021 | 08:20 WIB

Jelang 100 tahun NU, Tingkatkan SDM Bidang Sains-Teknologi dan Perkuat Kolaborasi

Tangkap layar diskusi Jelang 100 Tahun NU: Santri, Sains dan Teknologi' yang diselenggarakan oleh Podcastren, Diaspora Santri, PCINU United Kingdom dan Santri Mengglobal.

Jakarta, NU Online

Seratus tahun Nahdlatul Ulama akan tiba dalam beberapa tahun lagi. Beberapa komunitas santri memberikan sumbangsih gagasan untuk meningkatkan peran Nahdlatul Ulama serta kontribusi para santri. 

 

Hal ini menjadi kesepakatan bersama dalam dialog 'Jelang 100 Tahun NU: Santri, Sains dan Teknologi' yang diselenggarakan oleh Podcastren, Diaspora Santri, PCINU United Kingdom dan Santri Mengglobal, pada Sabtu (07/2) malam tadi. 

 

Agenda ini dipandu oleh Munawir Aziz (Sekretaris PCI Nahdlatul Ulama United Kingdom) dan Kayla Zerlina Khairunnisa (Mahasiswa Nottingham University UK & Presidum Gusdurian UK).

 

M Hasan Chabibie (Plt Ketua Pusdatin Kemendikbud & Plt Ketua Umum MATAN), menyampaikan bahwa saatnya santri berkolaborasi, agar tercipta program dan kontribusi yang lebih nyata.

 

"Saat ini banyak santri yang menjadi ahli di bidang masing-masing. Kita menjaga bidang agama, sekaligus juga menguasai sains dan teknologi. Nah, ke depan penting untuk kolaborasi," ungkap Hasan, yang juga pengasuh Pesantren Baitul Hikmah, Depok, Bandung. 

 

Sementara, Sekretaris PCINU Belanda & Mahasiswa doktoral Wageningen University, Fahrizal Yusuf Affandi menyoroti bahwa kekuatan NU itu di aspek voluntary. "Para kader NU tersebar di berbagai negara, di penjuru dunia. Mereka punya kerelaan dan pengabdian yang besar, yang harus dikanalisasi untuk pengembangan organisasi," terang Fahrizal. 

 

Alfian Helmi menjelaskan betapa penting mengakui bahwa keilmuan pesantren itu sangat ilmiah. "Sejak kecil kita terbiasa ngaji kitab, yang punya referensi melimpah serta perbedaan pendapat antarulama yang menjadikan kita punya banyak pilihan. Ini tradisi ilmiah yang harus kita, selain memperkuat bidang sains, teknologi yang dibutuhkan saat ini," jelas Alfian, yang juga anggota I4 (Ikatan Ilmuan Indonesia Internasional). 

 

Diskusi ini diselenggarakan dalam tiga serial di tiap akhir pekan untuk mengajak para santri memikirkan 100 tahun Nahdlatul Ulama. Agenda ini juga didukung oleh beberapa komunitas, semisal Griya Peradadan, Dunia Santri Community, dan jaringan media Islam. Diskusi juga disiarkan secara langsung via media sosial 164 Channel.

 

 

Irfan L Sarhindi, founder Podcastren menyampakan bahwa pihaknya melibatkan banyak komunitas santri untuk bersama-sama mengkolaborasikan ide serta program, untuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

 

Sementara, Dito Alif Pratama, founder Santri Mengglobal mengajak para santri untui terus berkolaborasi agar bersama-sama tumbuh dan berkembang dalam sdm dan jaringan.

 

Pewarta: Hanan Zayn
Editor: Kendi Setiawan