Nasional

Kaleidoskop 2019: Santri NU Juara Pertama Qari Internasional 

Sel, 31 Desember 2019 | 16:33 WIB

Kaleidoskop 2019: Santri NU Juara Pertama Qari Internasional 

Salman Amrullah (Foto: dokumentasi pribadi)

Jakarta, NU Online 
Salman Amrillah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional melalui bidang seni membaca Al-Qur’an di Kota Teheran, Iran, yang berlangsung pada 8 hingga 15 April lalu. Kegiatan tersebut diikuti perwakilan 84 negara.
 
Pengurus Jam’iyyatul Qurra wal Huffaz Nahdlatul Ulama Jawa barat ini meraih juara pertama kategori tilawah Al-Qur’an tingkat dewasa. Menurut ajengan muda kelahiran Ciwidey, Kabupaten Bandung pada 1990 ini, pada kejuaraan tersebut, ia harus membacakan Al-Qur’an dengan langgam Bayati, Nahawan, Syikah, dan Hijaz.

Menurutnya, para qari dari berbagai negara itu sangat luar biasa bagus. Dengan merendahkan diri, ia menilai lebih karena faktor keberuntungan.  

Salman bercerita, ia mula belajar seni membaca Al-Qur’an sejak kecil kepada ayah dan bundanya yang terampil dalam bidang itu. Untuk menambah dan mengasah kemampuannya, ia menimba ilmu di berbagai pesantren Jawa Barat.  

Tercatat Salman pernah belajar di Pondok Pesantren Al-Falah Cicalengka yang terkenal dengan ajengan ahli Al-Quran, yang dipimpin almaghfurlah Ajengan KH Ahmad Syahid (kini dilanjutkan para putranya, di antaranya KH Cecep Syahid, Ketua Pimpinan Wilayah JQHNU Jawa Barat).  

Kemudian ia melanjutkan belajar ke Pondok Pesantren Al-Qur'an Cijantung, Ciamis, ke Darul Ma’arif Sindang Palay, Kabupaten Bandung, Pondok Pesantren Qiratus Sab’ah Limbangan, Garut, ke Baitur Rosyad Pacet, Kabupaten Bandung 2010. Kini ia melanjutkan Pondok Pesantren Tanjungsalam Ciwidey. 

Masa muda Salman dihabiskan untuk berlatih dan berlatih dan mengikuti Musabaqah Tilawatil Qur’an di berbagai tingkatan. Kerja kerasnya membuahkan hasil.  

Bapak dua anak ini pun pernah juara qari nasional tingkat dewasa yang digelar pimpinan Pusat JQHNU di Pondok Pesantren Ash-Shidiqiyyah Karawang, Jawa Barat pada 2018. Pada tahun lalu, ia juga meraih juara ketiga MTQ Nasional di Medan, Sumatera Utara.  

“Kuncinya berlatih dan berlatih,” katanya ketika ditanya perihal predikat yang disandangnya itu, “dan keberuntungan nasib,” tambahnya. 

Pewarta: Abdullah Alawi
Editor: Fathoni Ahmad