Nasional

Kasus Mahasiswa UGM Bunuh Diri, Bukti Darurat Kesehatan Mental Remaja

Sel, 11 Oktober 2022 | 04:00 WIB

Kasus Mahasiswa UGM Bunuh Diri, Bukti Darurat Kesehatan Mental Remaja

Kasus Mahasiswa UGM Bunuh Diri, Bukti Darurat Kesehatan Mental Remaja

Jakarta, NU Online

Belakang publik Tanah Air digemparkan kabar memprihatinkan. Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) meninggal bunuh diri di salah satu Hotel di Yogyakarta, pada Sabtu (8/10/2022). Keputusan bunuh diri diduga karena masalah psikologi yang dialami korban.


Hal itu dibenarkan oleh aparat kepolisian merujuk pada surat keterangan dokter yang ditemukan di tas korban di tempat kejadian perkara (TKP).


Polisi mengatakan, surat yang ditemukan di tas korban adalah berupa hasil pemeriksaan psikologi dari rumah sakit yang menunjukkan gangguan psikologis.


"Bunuh diri, memang ada surat gangguan psikologis korban. Surat keterangan psikologis (bahwa) korban memang terganggu,” kata Kapolsek Bulaksumur Kompol Sumanto, dilansir dari Antara, Senin (10/10/2022).


Tindakan nekat itu bermula saat korban duduk di dekat pagar pembatas lantai 11, hal itu dilihat oleh karyawan hotel, yang kemudian membujuk dan mengingatkan korban. Namun, korban tak mengindahkan peringatan dari karyawan hotel.


Tak diketahui secara pasti kapan korban terjun dari lantai 11, akan tetapi korban dinyatakan meninggal pada Sabtu (8/10/2022) pukul 15.30 WIB.


Penting menjaga kesehatan mental

Berkaca dari peristiwa memilukan tersebut, menjaga kesehatan mental penting disadari di setiap tahap kehidupan, dari masa kanak-kanak, remaja, hingga dewasa.


Mengutip Verywell Mind, mengenali gejala gangguan mental sejak dini dan perawatan yang tepat adalah kunci untuk membantu penderita merasa lebih baik.


Masalah kesehatan mental yang tidak ditangani dengan tepat meingkatkan risiko bunuh diri, terutama di kalangan remaja. Sebagian besar remaja yang mencoba bunuh diri memiliki gangguan kesehatan mental, seperti depresi atau gangguan bipolar.


Bunuh diri adalah salah satu dari tiga penyebab kematian teratas bagi orang-orang berusia antara 15 dan 19 tahun. Remaja yang berpikir untuk mengakhiri hidup mereka sendiri mungkin memberikan beberapa jenis tanda peringatan bahwa mereka merasa tidak berdaya dan putus asa sebelum melakukannya.


Oleh karena itu, ketika Anda mengetahui seseorang di sekitar menderita penyakit mental, segera bantu secara profesional melalui kontak Hotline Layanan Konsultasi Jiwa Kemenkes: 119 extension 9 atau bisa menghubungi  Yayasan Pulih (021) 78842580.


Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Muhammad Faizin