Kemenag Lepas Peserta Program Penulisan Karya Turots Ilmiah ke Maroko
NU Online · Selasa, 15 Oktober 2024 | 19:30 WIB

Kasubdit Pendidikan Diniyah Ma'had Aly Mahrus El-Mawa saat memberikan arahan sebelum melepas 15 peserta penerima beasiswa nongelar Program Penulisan Karya Turots Ilmiah ke Maroko, di Hotel Anara Jakarta, Selasa (15/10/2024). (Foto: NU Online/Sunnatullah)
Sunnatullah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Kementerian Agama (Kemenag) bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melalui Program Dana Abadi Pesantren secara resmi melepas 15 peserta penerima beasiswa nongelar dari Indonesia untuk mengikuti Program Penulisan Karya Turots Ilmiah (KTI) di Kenitra, Maroko.
Pelepasan itu dilakukan sekaligus dalam acara Pre-Departure Peserta KTI Maroko, di Hotel Anara, Jakarta, pada Selasa (15/10/2024).
Program ini merupakan salah satu inisiatif LPDP dalam rangka memperluas wawasan dan mengembangkan kapasitas keilmuan para kiai muda Indonesia.
Selama di Maroko, para peserta itu akan mengikuti pelatihan intensif yang dipimpin langsung oleh Pendiri Universitas Ibn Tufail Prof Mariam Ait Ahmed, yang juga seorang pakar di bidang keilmuan turots sekaligus menjabat sebagai Ketua Asosiasi Persaudaraan Maroko-Indonesia.
Kasubdit Pendidikan Diniyah Ma'had Aly Kemenag RI Mahrus El-Mawa menjelaskan bahwa tujuan utama dari keberangkatan ini adalah untuk memperdalam pengetahuan dan memperluas wawasan keilmuan para peserta, serta membangun jejaring ilmiah internasional yang lebih kuat.
“Ini kesempatan yang sangat baik untuk mengembangkan ilmu dan memperluas pengetahuan teman-teman semuanya.“ jelasnya.
Dalam program Penulisan Karya Turots Ilmiah yang berlangsung di Maroko ini, Mahrus menekankan pentingnya para peserta untuk berkomitmen penuh dan fokus dalam menulis karya ilmiah berbahasa Arab.
Menurutnya, program ini tidak hanya sekadar pelatihan, tetapi juga sebuah langkah konkret untuk memastikan setiap peserta dapat menyelesaikan karya turots berbahasa Arab dengan kualitas tinggi sebelum kembali ke Indonesia.
Ia juga mengingatkan bahwa menulis dalam bahasa Arab klasik membutuhkan ketelitian dan dedikasi khusus, karena karya-karya turots merupakan warisan keilmuan yang sangat berharga dan menjadi salah satu pilar pengembangan intelektual dunia Islam.
Selain itu, Mahrus menegaskan bahwa program ini menjadi simbol penting bagi pengembangan pesantren di Indonesia. Ia menyebutkan bahwa Kemenag dalam beberapa tahun terakhir memberikan perhatian khusus kepada pesantren karena perannya yang sangat besar dalam mencetak generasi berilmu yang berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara.
"Program ini adalah bukti nyata dari komitmen pemerintah dalam mendukung pendidikan pesantren agar lebih berdaya saing secara global. Ini program mercusuar bagi pesantren," ujarnya.
Pada kesempatan ini, hadir pula Ketua Ikatan Keluarga Alumni Nahdlatul Ulama (IKANU) Maroko yang akan membersamai Peserta KTI Maroko.
Terpopuler
1
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
2
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
3
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
4
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
5
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
6
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
Terkini
Lihat Semua