Nasional

Kepada Wisudawan Ke-4 UNU Blitar, Gus Yahya: Sesudah Ini Kalian Mau Apa?

Sel, 26 September 2023 | 04:00 WIB

Kepada Wisudawan Ke-4 UNU Blitar, Gus Yahya: Sesudah Ini Kalian Mau Apa?

Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat wisuda angkatan ke-4 UNU Blitar, Ahad (24/9/2023)

Blitar, NU Online
Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar menggelar wisuda angkatan ke-4 di rumah joglo terbesar di Indonesia, Hand Asta Asih pada Ahad (24/9/2023). Pada wisuda yang diikuti oleh 495 mahasiswa UNU Blitar ini, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf melemparkan pertanyaan motivatif kepada para lulusan: "Sesudah ini kalian mau apa?"

 

Pertanyaan ini sangat mendasar di era modern, ketika dunia industri telah mengembangkan teknologi sedemikian rupa sehingga di berbagai lapangan, tenaga kerja manusia semakin banyak yang digantikan oleh mesin. Bahkan saat ini sudah ada Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang bisa menggantikan tugas-tugas manusia di dalam melakukan berbagai macam pekerjaan dengan disiplin dan mutu yang lebih bisa diandalkan.


"Maka saya kira relevan, apabila hari ini saya lontarkan pertanyaan kepada sarjana-sarjana Universitas Nahdlatul Ulama Blitar yang baru saja di wisuda ini, sesudah ini kalian mau apa?" tanya Gus Yahya. 

 

Gus Yahya mengungkapkan bahwa jawaban dari pertanyaan itu pada dasarnya tergantung pada apa yang menjadi motivasi seseorang belajar di perguruan tinggi. Ia menyebut bahwa kelulusan yang diraih ini bukanlah menjadi bukti bahwa para lulusan telah memiliki kompetensi. Namun kelulusan ini menjadi bukti para mahasiswa telah mengikuti proses pendidikan di UNU Blitar.

 

"Kalian sudah membuktikan bahwa kalian berhasil menjalani satu proses dari awal sampai akhir. Ini penting," tegasnya.

 

Gus Yahya mengungkapkan bahwa justru kemampuan untuk menjalani proses dan kemampuan untuk mengikuti disiplin dari awal sampai akhir selama kuliah inilah sesungguhnya yang paling menjadi pertimbangan dalam berbagai bidang yang akan dijalani ke depan.

 

Di berbagai bidang kehidupan lanjut Gus Yahya, tidak lagi dihitung berdasarkan spesialisasi yang dimiliki. Buktinya, ada sarjana pertanian yang menjadi bankir dan ada berbagai posisi di pemerintahan yang diisi oleh orang yang bukan sesuai dengan disiplin keilmuan yang dipelajari semasa kuliah.

 

"Yang dihitung pertama kali adalah kemampuan untuk menjalani disiplin dalam satu proses yang diperlukan dari awal sampai akhir itu yang pertama kali," tegasnya.

 

Gus Yahya mengingatkan bahwa kelulusan menjadi satu tahap saja dari proses yang masih panjang untuk pergulatan hidup. Ke depan nanti akan banyak tantangan dan tuntutan yang harus dihadapi dan kunci dari keberhasilan untuk melewati semua itu adalah ketekunan menjalani proses dan berdisiplin dari awal sampai akhir.

 

Sementara Rektor UNU Blitar Prof H Mohammad Mukri mengatakan bahwa pihaknya terus berkomitmen untuk mengembangkan perguruan tinggi yang saat ini sudah memasuki umur yang ke 7 tahunnya. Perkembangan UNU Blitar bisa dilihat dari jumlah lulusan yang dari tahun ke tahun terus meningkat dan juga peningkatan SDM dosen dan juga karyawan yang semakin baik.