Keyakinan Beramaliah NU Hendaknya Diteruskan kepada Anak Cucu
NU Online · Sabtu, 14 September 2019 | 13:00 WIB

KH Marzuki Mustamar saat memimpin shalat istisqa di lapangan Pondok Pesantren Sunan Drajat, Paciran, Lamongan. (Foto: NU Online/panitia)
Imam Khusnin Ahmad
Kontributor
Siapa saja yang telah berkhidmah dan menjalankan amaliah Nahdlatul Ulama untuk terus konsisten. Tidak semata dilakukan dan diyakini yang bersangkutan, juga diteruskan kepada anak dan keturunan.
“Kemarau panjang dan berkurangnya rezeki barangkali disebabkan nikmat yang diberikan Allah yang seharusnya digunakan untuk kemaslahatan umat justru dipakai untuk maksiat,” katanya.
Dalam pandangannya, bahwa terjadinya kemarau panjang dan paceklik karena manusia kurang bertakwa. Oleh sebab itu, cara yang antara lain harus dilakukan adalah dengan meminta ampun (istighfar).
“Istighfar dan taubat akan mengembalikan rizki kita," ungkapnya di hadapan peserta shalat istisqa.
Selain itu, Kiai Marzuki mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terpecah belah. Apalagi saling menghujat dan menyebarkan hoaks.
Editor: Ibnu Nawawi
Terpopuler
1
Tim TP2GP dan Kemensos Verifikasi Pengusulan Kiai Abbas sebagai Pahlawan Nasional
2
Atas Dorongan PBNU, Akan Digelar Jelajah Turots Nusantara
3
Rais Aam Sampaikan Bias Hak dan Batil Jadi Salah Satu Pertanda Kiamat
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Keutamaan & Amalan Istimewa di Hari Asyura – Puasa, Sedekah, dan Menyantuni Yatim
5
Jejak Mbah Ahmad Mutamakkin, Peletak Dasar Keilmuan, Pesantren, dan Pemberdayaan Masyarakat di Kajen
6
Pangkal Polemik ODOL Kegagalan Pemerintah Lakukan Tata Kelola Transportasi Logistik
Terkini
Lihat Semua