Nasional

KH Miftachul Akhyar Terangkan Alasan Bersedekah Harus Disegerakan

Ahad, 20 Agustus 2023 | 15:00 WIB

KH Miftachul Akhyar Terangkan Alasan Bersedekah Harus Disegerakan

Rais 'Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar saat mengkaji Kitab Hadits Jami As-Shogir. (Foto: Tangkapan layar Youtube Multimedia KH Miftachul Akhyar)

Jakarta, NU Online
Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar menerangkan tentang pentingnya menyegerakan menunaikan sedekah bila seseorang sudah punya niat untuk melakukannya. Ini berlaku, baik untuk sedekah sunnah maupun sedekah wajib karena nadzar dan faktor-faktor yang lain.


"Kalau kamu punya karep atau niat sedekah jangan ditunda tunda," katanya saat menjelaskan satu hadits tentang sedekah dalam Kitab Hadits Jami' As-Shogir disiarkan kanal Youtube Multimedia KH Miftachul Akhyar dikses NU Online, Ahad (20/8/2023).


Menyegerakan dalam bersedekah dan dalam kebaikan-kebaikan yang lain menurutnya sangat dianjurkan bahkan punya kedudukan sunnah dalam Islam. "Melaksanakan sedekah, setelah seseorang punya niat sedekah, segera. Segeranya ini sunnah," terang pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya, Jawa Timur ini.


Lebih jauh, Kiai Miftach, sapaan akrabnya menjelaskan bahwa niat baik untuk bersedekah bisa jadi tidak berwujud amal kebaikan karena menunda-nunda melaksanakan niat tersebut. "Kan orang kadang sudah niat sedekah belum bisa melaksanakan mungkin waktunya belum tepat, mungkin siapa yang akan menerima (juga) belum. Makanya segeranya ini disunnahkan," ujarnya. 


Orang yang suka menunda melaksanakan kebaikan termasuk bersedekah sebenarnya ia sudah masuk dalam perangkap setan. Karena setan tidak suka dengan orang-orang yang loyal dengan hartanya untuk disedekahkan dalam rangka membantu saudara-saudaranya. 


"Ada satu riwayat bahwa tidak kurang dari 70 setan untuk membendung menghalangi niat sedekah, sehingga diundur dan akhirnya tidak jadi," ucap Kiai Miftach.


Setan-setan itu, lanjut Kiai Miftach, selalu mengintai dan membuat orang-orang yang hendak bersedekah was-was hartanya akan berkurang. Apalagi harta yang mau disedekahkan itu dari usaha keras yang sebenarnya tidak mudah didapatkan. Perasaan khawatir bahkan eman (menyayangkan) akan selalu menghantui.


"Saat mau mengeluarkan harta, kekayaan, hasil jerih payah, tidak ada hasil bantuan orang keringat orang, betul-betul murni, lha kok mau diberikan kepada orang lain? Kadang timbul pikiran semacam itu. Tapi kalau disegerakan, maka enggak timbul pikiran, karena setan ini terus mengintai. Setan akan selalu membisiki telinga kita agar kikir," tuturnya.


Persoalan lain terkadang timbul, perasaan menyesal atau tidak ikhlas muncul setelah bersedekah. Namun, seseorang yang terbesit punya perasaan demikian dapat diantisipasi dengan mengelola cara pandang. "Kadang-kadang muncul juga setelahnya bersedekah, tapi bisa ditutup, wong sudah dilaksanakan. Kalau kamu menyesal, bisa hilang pahalanya," ungkapnya.


Kiai Miftach mengemukakan bahwa kebaikan terikat dengan waktu. Oleh karena itu, seseorang harus pandai-pandai memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin. 
 

"Kebaikan itu ada waktunya, kalau kamu tahu itu baik saat ini, ya lakukan. Karena nanti belum tentu baik apalagi besok. Atau nanti sudah ada kebaikan lain, kebaikan yang tadi sudah hilang, enggak akan kembali. Sehingga kalau sudah tahu niat baik antara lain bersedekah, langsung, biar setan tidak punya kesempatan untuk membisiki menjanji-janjikan, menakut nakuti," tandasnya.